Kamis 01 Jan 2015 21:15 WIB

Ini Arahan Pangkostrad untuk Prajurit di Tahun 2015

Panglima Kostrad Letjen TNI Mulyono
Panglima Kostrad Letjen TNI Mulyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Kostrad Letjen TNI Mulyono memberikan pengarahan kepada prajurit dan pengawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Kostrad, untuk dijalankan pada tahun 2015.

Pangkostrad menekankan kepada prajurit dan PNS agar selalu menjaga nama baik satuan Kostrad dengan tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra Kostrad.

Selain itu, Letjen TNI Mulyono meminta kepada seluruh anggota jajaran Kostrad untuk lebih meningkatkan kedisiplinan, sebagai salah satu syarat utama dalam keberhasilan menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

"Disiplin merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas, tanpa disiplin yang baik seorang prajurit tidak akan mudah bisa menyelesaikan tugas dengan baik," tegasnya.

Ia melanjutkan, displin yang baik harus tumbuh dari rasa keiklasan  diri sendiri, bukan karena paksaan.

Oleh karena itu Pangkostrad menekankan kepada seluruh Prajurit dan pegawai negeri sipil yang bertugas di jajaran Kostrad  agar meningkatkan disiplin dan kinerja sehari-hari dalam rangka mendukung keberhasilan tugas pokok Kostrad.

 

Pangkostrad juga mengingatkan kepada prajurit dan PNS Kostrad untuk melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok satuan.

 

"Pergantian tahun baru seharusnya diimplementasikan dalam bentuk evaluasi diri," katanya.

Menurut Pangkostrad tahun baru sebaiknya digunakan untuk melihat ke masa-masa setahun yang lalu. "Kalau ada kekurangan wajib dilakukan penyempurnaan, kalau ada kesalahan kita wajib untuk memperbaiki diri ke depan agar tidak melakukan kesalahan yang sama," ujarnya.

Dalam pengarahan kali ini turut hadir, Ir Kostrad, perwira Ahli Pangkostrad, para Asisten Kaskostrad, Pa Liaison TNI AL dan TNI AU, para Dan/Kabalak Kostrad serta  seluruh anggota prajurit serta PNS Makostrad.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement