Senin 11 Jan 2016 23:15 WIB

DKI Dituntut Serius Siapkan Asian Games 2018

Maskot Asian Games 2018 Drawa
Foto: Antara
Maskot Asian Games 2018 Drawa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius dalam menyiapkan Asian Games 2018. Sebab tanggung jawab DKI sudah berkurang setelah beberapa tugas diambilalih oleh pihak lain.

"Untuk renovasi GBK (Gelora Bung Karno) dan Wisma Atlet, telah dilimpahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Jadi, tugas DKI sudah tidak banyak. Makanya, kami berharap DKI menunjukkan gengsinya," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (11/1).

Ia mengatakan DKI Jakarta merupakan kota utama penyelenggaraan Asian Games 2018. Namun, sebagai kota utama belum terlihat persiapan untuk menghadapi kejuaraan empat tahunan itu. Padahal, kota lain seperti Palembang telah bergerak cepat bahkan sebagian hampir rampung.

Wilayah yang dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama itu sebelumnya mendapatkan tugas untuk merenovasi GBK, pembangunan Wisma Atlet hingga pembangunan Velodrome, dan lintasan equestrian. Namun, tugasnya dipotong karena terkendala waktu dan perizinan.

Saat ini, DKI Jakarta tinggal bertugas membangun velodrome dan lintasan equestrian. Tugas ini belum dijalankan sesuai dengan program. Bahkan, pihak DKI Jakarta belum terlihat akan membangunan kedua fasilitas tersebut dalam waktu singkat.

"Kami tidak mau hal tersebut akan mempersulit laporan ke OCA (Dewan Olimpiade Asia). Apalagi, akan ada perwakilan OCA yang akan menetap di Indonesia untuk mengontrol semua persiapan. Terus terang kami prihatin dengan kondisi ini," katanya.

Pria yang juga Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengontrol progres persiapan yang dilakukan oleh DKI Jakarta. Bahkan, pihaknya belum memikirkan opsi lain jika pembangunan fasilitas itu belum segera dilaksanakan.

"Pak Ahok (panggilan Gubernur DKI) juga ikut menandatangani kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Makanya, saat ini kami menunggu realisasi programnya," kata Gatot.

Sementara itu, untuk pembangunan Wisma Atlet di kawasan Kemayoran langsung akan direalisasikan setelah diambilalih Kementerian Pekerjaan Umum. Bahkan, sesuai dengan jadwal undangan lelang untuk pembangunan wisma mulai dipublikasikan.

Untuk Palembang, kata Gatot, sejauh ini persiapan berjalan dengan baik. Bahkan, Wisma Atlet sudah bertambah jumlahnya. Begitu pula dengan renovasi yang menggunakan dana APBN, semuanya juga sudah berjalan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement