Home >> >>
Aher Imbau Pemenang Pileg Usung Capres Jabar
Sabtu , 15 Feb 2014, 18:01 WIB
Dok
Diaalog Aptisi dengan Aher

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu kandidat Calon Presiden RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan atau Aher menuturkan partai politik yang menang pada Pemilu Legislatif 2014 harus memajukan Jawa Barat dan mengusung putra daerah dari Jawa Barat untuk jadi calon presiden (capres).

"Siapapun yang menang di Jawa Barat harus bertanggung jawab dalam memajukan Jawa Barat dan mengusung putra daerah dari Jawa Barat (sebagai capres)," kata Ahmad Heryawan, ketika memberikan sambutan pada Pelantikan DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat dan HUT Partai Gerindra ke-6, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Sabtu.

Ia menuturkan, kemenangan pemilu legislatif bisa menjadi patokan partai politik apakah menang juga di tingkat nasional.

"Tahun 1999, PDIP menang di Jabar, menang juga di nasional. Tahun 2004, Golkar menang di Jabar, menang juga di nasional. Tahun 2009, Demokrat menang di Jabar, menang juga di nasional. Tahun 2004, kita bisa mengukurnya," katanya.

Menurut dia, adalah hal yang wajar apabila Provinsi Jawa Barat menjadi penentu atau patokan kemenangan sebuah partai politik saat Pemilu nanti.

"Karena saat ini, hingga 13 Desember 2013, jumlah penduduk Jabar 44,9 juta. Ini artinya sekitar 19,2 persen penduduk Indonesia ada di Jabar. Maka Wajar jika Bung Feri (Ketua DPD Partai Gerindra Jabar) mengatakan, Jabar sangat penting untuk fokus kemenangan parpol mana pun," kata Aher.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Ferry Juliantono berharap partainya bisa menang pada Pemilu 2014, baik di tingkat Provinis Jabar ataupun nasional.

"Kami siap untuk berjuang. Kemenangan Partai Gerindra di nasional bisa jadi tergantung kemenangan di Jabar. Kemenangan Gerindra di Jabar tergantung kader-kader di Jabar," kata Ferry Juliantono.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar