REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dinilai akan berdampak pada raihan suara Partai Golkar di Provinsi Banten. Namun Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah percaya diri partainya masih bisa menjadi nomor satu.
"Harus, harus yakin," ujar Ratu Tatu, saat akan menyambangi rumah tahanan (rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (17/3). Ratu Tatu optimistis partai berlambang pohon Beringin itu masih dapat menjaring dukungan sesuai target.
Menurut Ratu Tatu, semua kader tengah berusaha untuk bisa mendongkrak suara partai. Wakil Bupati Serang itu mengatakan, ujung tombak utama kini berada di tangan para calon anggota legislatif (caleg). "Terutama mereka yang langsung turun ke lapangan," ujar adik Ratu Atut itu.
Tatu terpilih sebagai Ketua DPD I Partai Golkar dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), akhir Desember lalu. Tatu mendapatkan suara lebih banyak dari pesaingnya, Wali Kota Cilegon Imam Aryadi. Tatu didaulat untuk mengisi posisi yang semula dipegang almarhum Hikmat Tomet, suami Ratu Atut.