Home >> >>
Pengamat: Harusnya Jokowi yang Diiklankan, Bukan PDIP
Jumat , 11 Apr 2014, 10:00 WIB
ROL/Fian Firatmaja
Jokowi dan istri di TPS 027, Menteng, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Political Communication, Heri Budianto menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal memanfaatkan figur Jokowi sebagai magnet elektoral.

Ini misalnya tampak dari iklan politik PDIP yang kurang menonjolkan figur Jokowi. "Sosialisasi Jokowi sebagai capres tidak maksimal. Iklan-iklan PDIP bukan figur Jokowi yang dijual," kata Heri saat dihubungi wartawan, Jum'at (11/4).

Heri mengatakan, Jokowi sebenarnya punya potensi menggaet massa mengambang. Ini terlihat dari rilis yang dikeluarkan berbagai lembaga survei sebelum pemilu legislatif 2014. "PDIP tak pandai merespon harapan publik," ujarnya.

PDIP mesti banyak belajar dari partai lain. Heri mencontohkan Gerindra memaksimalkan figur Prabowo, PKB mengoptimalkan figur JK, Rhoma Irama, Mahfud MD. Potensi Jokowi makin tidak optimal ketika serangan politik kepada Jokowi menguat jelang pileg.

"Tidak signifikannya efek Jokowi juga karena serangan lawan politik," katanya.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar