REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Jawa Barat, menggelar rapat persiapan penerimaan logistik untuk pemelihan presiden (Pilpres).
Rapat tersebut untuk meningkatkan pengelolaan logistik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, kata Ketua KPU Cianjur, Anggy Shofia Wardany di Cianjur, Sabtu.
Dia mengatakan, pengadaan dan distribusi logistik Pilpres diharapkan tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas dan hemat anggaran.
"Rapat ini untuk membagi tugas komisioner, ketika logistik telah didistribusikan ke KPU Cianjur," katanya.
Untuk efektivitas, pihaknya meminta, satuan kerja di semua tingkatan penyelenggara pemilu, PPK maupun PPS untuk melakukan up date data dan informasi setiap saat.
Sehingga diperlukan komitmen yang kuat dan sungguh-sungguh dari semua penyelenggara untuk mengoptimalkan ketika logistik sampai ke Cianjur.
"Jangan sampai ketika logistik sudah datang, kami tidak optimal dalam pelaksanaan pendistribusian logistik ke tingkat PPK," ujarnya.
Dia menegaskan, pentingnya peran KPU Cianjur dalam hal tersebut, ketika barang telah didistribusikan dari KPU RI dan sudah sampai di kabupaten, sehingga petugas di daerah setempat harus melakukan input data secepatnya.
"Begitu juga ketika barang dari provinsi sudah diterima di KPU Cianjur. Hal tersebut penting untuk membantu proses monitoring dan melakukan supervisi jika ada kendala di lapangan," ungkapnya.
Selain itu, tutur dia, pengiriman logistik dari KPU RI atau provinsi belum ada kepastian kapan kebutuhan untuk pemilu didistribusikan. Hanya informasi sementara logistik akan dikirim pada 23 atau 25 Juni.
"Pendistribusian logistik belum pasti kapan datangnnya. Kami hanya melakukan rapat untuk penerimaan logistik nanti," ucapnya.