Home >> >>
Kacau, Logistik Pemilu di Yahukimo Belum Terdistribusi
Selasa , 08 Jul 2014, 17:31 WIB
Sejumlah pekerja melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara Pilpres 2014 di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Timur, Kamis (26/6). ( Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan yang sama dengan pemilu legislatif 2014 lalu menyangkut distribusi logistik pemilu kembali terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Logistik pemilu terdiri atas surat suara, tinta, dan formulir belum terdistribusikan ke distrik atau kecamatan karena kendala cuaca ekstrim.

"Sekitar tujuh distrik belum terdistribusikan logistiknya karena faktor cuaca ekstrim. Karena berkabut, helikopter pengangkut logistik tidak bisa terbang," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, di kantor KPU, Jakarta, Selasa (7/8).

Meski begitu, menurut Ferry, KPU tetap optimistis logistik bisa dikirimkan dan sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) besok. KPU tetap optimis pemungutan suara bisa dilakukan serentak di seluruh wilayah di Indonesia 9 Juli besok mulai pukul 07.00 hingga pukul 13.00 waktu setempat.

Memang, lanjut dia, persoalan yang sama pada pileg lalu kembali terulang. KPU sudah berupaya mengatisipasi dengan memprioritaskan pemenuhan logistik di Papua. Persoalannya, pendistribusian dari kabupaten ke distrik terhambat. Karena harus menunggu semua logitsik pemilu selesai diproduksi.

KPU pusat menurutnya hanya memproduksi surat suara, tinta, dan segel. Sementara formulir C2, formulir C7, dan sampul disiapkan KPU provinsi. Untuk mengirimkan ke kecamatan, semua logistk harus dipastikan rampung satu paket. Karena kondisi geografis yang ekstrim diupayakan pengiriman hanya dilakukan satu kali.

"Karena menunggu semuanya lengkap satu paket ini jadinya pengiriman dari kabupaten ke distrik agak sedikir lama," jelasnya.


Redaktur : M Akbar
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar