REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mayoritas masyarakat Jawa Tengah disebut memilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada pilpres 2014.
"Menurut hasil real count yang kami lakukan di seluruh TPS berdasarkan formulir C-1 yang diperoleh dari saksi menyebutkan bahwa 66,45 persen masyarakat Jateng atau dua per tiga dari suara sah pilpres di Jateng memilih Jokowi-JK," kata ketua tim pemenangan Jokowi-JK Jateng Heru Sudjatmoko di Semarang, Sabtu (12/7).
Berdasarkan real count tersebut, katanya, Jokowi-JK unggul di seluruh kabupaten dan kota di Jateng. Sedangkan posisi pertama ditempati oleh Kota Surakarta dengan persentase pemilih mencapai 84,45 persen atau 277.540 orang.
"Posisi 10 besar daerah yang masyarakatnya terbanyak memilih Jokowi-JK setelah Surakarta adalah Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Sragen, Klaten, Grobogan, Pati, Karanganyar, dan Jepara," ujarnya.
Menurut Heru, pencapaian perolehan suara Jokowi-JK di Jateng bukan hasil kerja dari PDIP. Melainkan kerja keras dari jajaran partai koalisi di semua tingkatan serta dukungan masyarakat Jateng.
Ketua DPD PDIP Jateng itu pun mengaku optimistis kalau hasil penghitungan yang akan diumumkan KPU pada 22 Juli mendatang akan sama dengan real count tim pemenangan.
"Kami berkeyakinan hasilnya kurang lebih sama karena real count yang kami lakukan sesuai kondisi riil di seluruh TPS di Jateng dan bukan estimasi atau hasil survei," katanya.
Namun, Heru meminta kepada semua pihak agar menggunakan hasil real count itu sebagai bahan perbandingan. Sambil menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU.
"Selain itu, kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga proses penghitungan suara mulai di TPS, PPS, PPK, KPU kabupaten dan kota, KPU provinsi, dan KPU RI," ujarnya.