REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melejitnya suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilu legislatif 2014 tidak mengherankan. Wakil Sekjen DPP PKB, Lukmanul Khakim, menyatakan hal ini disebabkan kejelian Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam mengelola sumberdaya yang mampu menaikkan suara PKB.
"Setidaknya ada tiga faktor dari cara Cak Imin dalam mengelola roda partai, sehingga mampu menaikkan suara PKB," katanya di Jakarta, Kamis (10/4). Faktor Pertama adalah NU effect.
Menurutnya, tuntasnya hubungan antara PKB dengan NU baik, baik di pusat, wilayah, kabupaten bahkan sampai ranting jadi faktor penting. Hubungan PKB-NU yang harmonis menjadi cara ampuh naiknya suara PKB.
"Cak Imin sering mendorong caleg PKB untuk menuntaskan relasi politik antara caleg dengan NU," tegasnya.
Kedua, Rhoma Effect. Dijelaskannya, selama hampir setahun lebih Rhoma Irama mengampanyekan PKB di berbagai daerah. Cara PKB menggaet Rhoma Irama dinilainya berpengaruh menaikkan suara PKB. "Tentu punya pengaruh karena Rhoma Irama punya pendukung setia, yang jumlahnya puluhan juta," urainya.
Faktor ketiga adalah opinion building. Menurutnya, kepiawaian Cak Imin dalam mengelola isu capres dan jadi isu sentral selama setahun terakhir di beberapa media. "Dimulai dengan Rhoma Irama, bergulirnya nama Mahfudz MD, dan terakhir pak JK," katanya.
Lukmanul menambahkan, masuknya CEO Lion Air Rusdi Kirana ke PKB juga menambah kekuatan tersendiri bagi PKB. Sehingga bukan hanya opini tapi ada kekuatan sumberdaya yang punya daya saing. "Dan masuknya Rusdi menjadi nilai plus bagi PKB," ujarnya.