REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Golkar Nurul Arifin membuka suaranya terkait adanya kader partai berlambang beringin yang memberi dukungan kepada pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Adanya kader pembelot semacam itu, Nurul berkomentar,''Jika ada yang mendukung pasangan lain, ini jelas yang bermasalah adalah etika politik mereka.''
Seperti diketahui Golkar telah sepakat mendukung pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Hatta Rajasa. Nurul mengatakan dalam hubungan saluran telpon kepada ROL, Selasa (20/5), para kader seharusnya mengikuti arah kebijakan yang telah disepakati bersama di internal Golkar.
Apalagi, kata dia, pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapminas) VI beberapa waktu lalu telah memberikan mandat penuh kepada Aburizal Bakrie (Ical) selaku ketua umum untuk menentukan arah dukungan dan koalisi Partai Golkar pada Pilpres 2014.
''Karena seyogianya seluruh kader mengikuti pakem yang ada. Tapi, kami di juga tidak bisa melarang kader yang memiliki pandangan berbeda (untuk mendukung Jokowi-JK), karena itu adalah hak individu mereka,'' kata Nurul.
Terkait kemungkinan adanya sanksi yang bakal dijatuhkan terhadap para kader yang ‘mbalelo’ tersebut, Nurul mengatakan kewenangan itu ada pada Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Partai Golkar.
''Saya tidak tahu apakah akan ada sanksi atau tidak untuk mereka, karena itu jadi urusan OKK,'' ujarnya.