REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Menolak Lupa dan Korban Pelanggaran HAM gagal menemui Ketua Umum Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) Agum Gumelar di Kantor DPP PEPABRI, Jakarta, Senin, untuk membicarakan kasus penculikan aktivis 1997-1998.
"Kami hari ini memiliki jadwal bertemu pak Agum Gumelar selaku perwakilan PEPABRI, untuk membicarakan keterangan Prabowo yang pernah diklafifikasi PEPABRI terkait peristiwa Mei," kata koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar di Kantor DPP PEPABRI Jakarta, Senin (26/5).
KontraS menjadi salah satu elemen lembaga sosial masyarakat bersama Setara Institute, dan elemen lain dan keluarga korban penculikan tergabung dalam "Koalisi Menolak Lupa".
Karena gagal bertemu Agum Gumelar, selanjutnya KontraS, Setara Institute, bersama elemen lain dan keluarga korban penculikan memberikan keterangan kepada media di depan DPP PEPABRI.
Menurut Haris Azhar tujuan pihaknya menemui Agum Gumelar untuk melakukan audiensi dengan Agum selaku mantan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP). DKP disebut pernah mengeluarkan keputusan memberhentikan Prabowo dari jabatan Komandan Jenderal Kopassus terkait kasus penculikan.