Tim Prabowo-Hatta Minta Porsi Adu Argumen Lebih Banyak
Selasa , 10 Jun 2014, 21:37 WIB
Antara/Prasetyo Utomo
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misinya saat Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memberikan masukan untuk agenda debat capres-cawapres berikutnya. Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta M Romahurmuziy meminta sesi adu argumen antarcalon lebih banyak.

Pada debat pertama, Romahurmuziy mengatakan, adu argumen pasangan capres-cawapres hanya dibatasi sekitar tiga menit. Ia mencontohkan ke depan bisa diperpanjang dua kali lipat. "Lebih baik dikatakan enam menit sesi dialog ini, temanya ini, silahkan tanya dulu di sini, adu argumen. Sehingga itu akan lebih hidup," ujar politisi yang akrab dipanggil Romy itu di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (10/6).

Romy memang melihat suasana tegang masing-masing calon pada agenda debat pertama yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6). Ia mengatakan, perdebatan itu harus lebih hidup pada agenda berikutnya. "Kalau lebih hidup maka masing-masing akan lebih giat karena kita membutuhkan presiden yang cerdas, yang memiliki wawasan luas, tapi sekaligus tetap dekat dengan rakyat," kata dia.

Selain itu, Romy juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan moderator dalam mengemas pertanyaan. Pada debat pertama, ia menilai, moderator terlalu panjang dalam menyampaikan pertanyaan, sehingga membiaskan isi dari pertanyaan itu sendiri. Kondisi itu, menurut dia, membuat suasana debat menjadi tidak dinamis. "Moderator juga harus betul-betul mampu mendinamisir suasana," ujar dia.

Romy mengatakan, ruang untuk dialog antarcalon harus lebih banyak. Sehingga, menurut dia, porsi dialog calon satu arah kepada publik tidak mendominasi seperti pada agenda debat pertama.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar