REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo-Hatta akan memaksimalkan pendidikan bagi seluruh elemen. Hal ini dilakukan untuk mengamalkan poin dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Bangsa yang cerdas akan membangun peradaban yang menginspirasi dunia," kata Wasekjen PAN, Kuntum Khairu Basa, di Jakarta, Selasa (10/6).
Kecerdasan masyarakat dibangun melalui dunia pendidikan. Harus diingat, jelasnya, pendidikan di Indonesia tidak melulu soal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan semata.
Jauh dari itu ada pembentukan mental. Hal ini dilakukan melalui nilai-nilai keagamaan yang menjadi ruh kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kuntum menjelaskan sila pertama Pancasila, bukanlah ilmu pengetahuan yang tinggi. Bukan pula keterampilan, tetapi ketuhanan yang maha esa. Cara pandang tentang ketuhanan yang diambil dari nilai keagamaan menjadi pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
"Ketika ini tertanam, maka terbentuklkah cara pandang terhadap realitas. Ini membentuk sikap," paparnya.
Dia mengutarakan hal ini terbentuk melalui pendidikan yang baik. Indonesia menurutnya, tidak lagi menganut dikotomi pendidikan umum dan agama. Keduanya sama-sama diperhatikan dan dimajukan.
Sekolah umum terus mengukir prestasi melalui murid-muridnya yang berkompetisi dalam berbagai perlombaan internasional. Begitu juga dengan murid sekolah keagamaan, tampil memukau dengan menjaga tradisi kebangsaan. Mereka juga menguasai keterampilan yang dapat dilombakan dalam berbagai tingkatan.
Output pendidikan di Indonesia, baik dari lembaga pendidikan umum dan agama, sama - sama tampil dalam perguruan tinggi nasional dan internasional. Mereka sama-sama mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa.
"Jika Prabowo dan Hatta terpilih, maka mereka akan dibina dan dimaksimalkan potensinya menjadi kader bangsa yang terbaik," jelasnya.
Prabowo-Hatta, dinilainya bukan sekadar memaksimalkan pembangunan mental peserta didik, tapi juga infrastruktur pendidikan. Semua ini dilakukan agar pendidikan dapat berjalan dengan baik.
Kuntum mengingatkan bagaimana dalam debat, capres Prabowo menyatakan persoalan bangsa muncul karena kurang maksimalnya pendidikan. Pasangan nomor urut I berjanji akan memaksimalkan pendidikan agar sumber daya manusia Indonesia dapat menciptakan perubahan signifikan bagi hajat hidup orang banyak.
Kuntum mengatakan Prabowo-Hatta memprioritaskan sektor pendidikan untuk membangun masyarakat beretika, berbudaya dan berakhlakul karimah.
"Itu menjadi landasan yang sangat kuat dalam melakukan arah kebijakan untuk bangsa Indonesia ke depan. Pendidikan menjadi prioritas utama untuk membangun masyarakat beretika, berbudaya dan berakhlakul karimah," ujarnya.
Menurut dia, elemen kunci dalam pendidikan itu adalah keluarga. Keluarga yang bisa memberikan atau memupuk anak-anak memiliki watak dan kasih sayang sebagai modal dasar mereka. Pihaknya bertekad mengembangkan pendidikan yang berkeadilan dan inklusif.
"Tidak boleh di Tanah Air kita yang karena tidak mampu mereka tidak bisa mengenyam pendidikan," ujar dia. Karena itu, lanjutnya, pasangan Prabowo-Hatta bertekad usia belajar sampai dengan 12 tahun biaya pendidikan dibiayai oleh negara.