Puan Minta Kader Waspadai H-3 Pilpres
Kamis , 19 Jun 2014, 19:45 WIB
antara
Puan Maharani berorasi politik di depan ibu-ibu majelis ta'lim saat mengikuti dzikir bersama untuk capres cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla di Makassar, Sulsel, Kamis (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Puan Maharani mengingatkan para relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk mewaspadai H-3 pilpres.

"Semua yang menyatakan komitmennya untuk mendukung dan memenangkan Pak Jokowi-JK diharapkan mewaspadai gerakan-gerakan yang mencurigakan itu pada H-3," ujarnya di Makassar, Kamis (19/6).

Ia mengatakan, banyak orang yang demi kekuasaan akan melakukan cara-cara yang tidak terpuji. Biasanya terjadi detik-detik jelang pemilihan atau pencoblosan.

Cara tak terpuji yang dimaksudnya beragam. Karena ada juga yang menggunakan cara menyerbu dengan money politic (politik uang) atau mengubah hasil perolehan suara.

"Ada banyak cara untuk melakukan hal-hal tidak terpuji itu. Makanya, bagi saudara-saudara sekalian yang ingin pasangan Jokowi-JK memimpin bangsa ini mulailah waspada dari sekarang," katanya.

Menurut Ketua DPP PDIP itu, cara-cara demikian akan mencederai proses berdemokrasi di Indonesia. Karenanya, ia kembali mengingatkan kepada semua yang ingin melihat Jokowi-JK memimpin bangsa ini agar tidak mencederai proses demokrasi itu sebagai bagian dari pembelajaran politik kepada anak bangsa.

"Bagaimana kita mau memberikan pendidikan politik pada anak cucu kita kalau cara-cara tidak terpuji dilakukan secara berulang setiap kali ada pemilihan," ucapnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar