Seorang penjual menunjukkan pin capres cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu (18/6).
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali memprotes tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ini lantaran, mereka memasang spanduk kampanye di dinding bagian timur kantor Bawaslu setempat.
Ketua Bawaslu Bali Ketut Rudia menyatakan, keberatan atas pemasangan spanduk bergambar Prabowo-Hatta itu. Karena dikhawatirkan akan menjadi sorotan masyarakat.
"Kami terus terang tidak terima, nanti dikira Bawaslu Bali mendukung capres-cawapres tertentu," ujarnya, Kamis (19/6).
Menurut dia, adanya spanduk tersebut akan mengundang pertanyaan masyarakat. Karena Bawaslu yang bertugas melakukan pengawasan pemilu justru memasang alat peraga kampanye capres-cawapres.
"Saya sudah meminta pada petugas lapangan untuk menertibkan dan spanduk itu segera dicabut," ujarnya.
Rudia juga menerima sejumlah laporan pelanggaran tahapan pilpres 2014 dari masyarakat. Antara lain, mengenai politik uang (money politic) dan dugaan ada mobilisasi PNS yang mendukung capres-cawapres tertentu.
"Kami sudah panggil seperti adanya dugaan mobilisasi PNS yang dilakukan Prof Bakta, mantan Rektor Unud itu dan mereka sudah langsung melakukan klarifikasi," katanya.
Ia menambahkan, laporan sudah ditindaklanjuti. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lewat pemanggilan yang ternyata tidak terbukti.