Tim Prabowo-Hatta Imbau Masyarakat Waspadai Kelompok Terorganisasi
Selasa , 08 Jul 2014, 22:56 WIB
antara
Sejumlah anggota dari Republik Aeng-aeng dan Pasoepati memegang poster bertemakan pemilu damai saat aksi kampanye damai di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meminta relawan dan masyarakat untuk waspada malam ini, Selasa (8/7). Karena, disinyalir ada kelompok terorganisasi dalam regu pengarah pemilih (gurahlih) yang akan berupaya mengarahakan capres yang mereka dukung. 

"Kami imbau para relawan dan masyarakat untuk mewaspadai adanya gerakan kelompok terorganisasi dalam gurahlih yang berupaya mengarahkan suara pemilih," ujar penasehat Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo saat memberikan pembekalan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran dan kecurangan pilpres di depan relawan Garuda Merah di Wonogiri, Jawa Tengah.

Kelompok gurahlih tersebut diperkirakan sudah mulai melakukan penyusupan di tengah masyarakat malam ini. Berbagai cara pun disebut akan dilakukan untuk mengarahkan pemilih. 

Mulai dari memberi uang, membagi sembako, menjanjikan bantuan untuk menyelesaikan masalah dengan birokrat sampai menakut-nakuti dengan isu yang menyeramkan dan berbagai teknik intimidasi lainnya. 

"Saya dengar juga ada tim khusus yang akan mengedarkan kertas A5 bagi pemilih yang tidak punya KTP atau jauh atau sedang berada di luar kota," katanya.

Untuk menangkal kejahatan pemilu itu relawan dan masyarakat diminta bergotong royong agar memberikan pendampingan bagi masyarakat di desa atau daerah terpencil. "Bila menemukan serangan fajar, tangkap pelakunya, jangan dihakimi sendiri. Segera serahkan pada aparat keamanan," ujarnya.

Menurut Suryo, untuk menangkal kejahatan pemilu lainnya di lokasi TPS, para pria disarankan mengenakan baju putih dan berpeci. "Nyali mereka untuk berbuat curang akan ciut jika di TPS ada pria berbaju putih dan berpeci," jelasnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar