REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut dua Joko Widodo menawarkan rekonsiliasi kepada Prabowo Subianto pasca penetapan pemenang pilpres oleh KPU 22 Juli mendatang. Prabowo diharapkan menyambut tawaran itu sebagai wujud sikap seorang negarawan.
"Prabowo harus menunjukkan sikap kenegarawanan kalau nanti keputusan KPU memenangkan Jokowi, begitu juga sebaliknya," kata pakar komunikasi politik Universitas Diponegoro, Yulianto kepada //Republika//, Jumat (18/7).
Menurutnya, rekonsiliasi politik pasca penetapan presiden terpilih merupakan sebuah keniscayaan. Sebab, suhu persaingan yang terjadi di bawah antara kedua pendukung semakin tinggi. Jika hal ini dibiarkan, kata dia, akan sangat rawan terjadi konflik horizontal.
Yulianto mengatakan, keduanya harus saling merangkul untuk mewujudkan gagasan-gagasan besar dalam membangun bangsa Indonesia. Masing-masing dari capres harus diakui mempunyai ide-ide besar untuk membawa Indonesia menuju kesejahteraan. Jika tidak bisa saling menerima, kata dia, maka akan sangat disayangkan.
"Tunjukkan menang atau kalah itu biasa dalam kontestasi," ujarnya.