Home >> >>
Popularitas Hary Tanoe Kalahkan Jokowi
Ahad , 09 Feb 2014, 15:36 WIB
Republika/Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang menyebut tingkat popularitas beberapa tokoh muda yang cukup tinggi. Yaitu, Hary Tanoesoedibjo 83,27 persen, Joko Widodo 82,89 persen, Priyo Budi Santoso 77,19 persen, Hidayat Nur Wahid 64,57 persen, dan Roy Suryo 54,57 persen.    

Direktur Eksekutif Puskaphdem Unnes, Arif Hidayat menjelaskan, setelah itu ada nama Puan Maharani dengan popularitas 53,45 persen, Muhaimin Iskandar 48,69 persen, Anis Matta 35,32 persen, Edhie Baskoro 34,95 persen, Ahmad Yani 29,15 persen, dan Zulkifli Hasan 26,44 persen.

Menurut dia, Hary Tanoe, Joko Widodo, dan Priyo Budi Santoso memiliki popularitas tertinggi di antara pemimpin muda. Ini karena tidak dapat dilepaskan dari posisi strategis yang mereka miliki di partai politik masing-masing. 

Selain itu, menurut dia, faktor intensitas kemunculan di media massa juga memengaruhi. "Harry Tanoesoedibjo sebagai ketua bapilu dan cawapres Partai Hanura. Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan Priyo Budi Santoso sebagai Ketua DPP Partai Golkar serta Wakil Ketua DPR," katanya.

peneliti Puskaphdem Unnes Pujiono mengatakan partai politik harus pintar memanfaatkan momentum pilpres 2014. Terutama bagi partai politik yang memiliki kader seperti Joko Widodo, Priyo Budi Santoso, dan Hidayat Nur Wahid. "Karena pada pilpres 2019, mereka sudah dikategorikan capres tua yaitu di atas 55 tahun," katanya.

Karenanya, pemilu 2014 dapat dikatakan sebagai momentum capres muda untuk berlaga di ajang pilpres. Serta, menjadi sebagai obat tawar bagi pemilih atas kejenuhan publik terhadap kemunculan sejumlah tokoh yang sudah tampil dalam pemilu presiden.

Survei dilaksanakan 3 Januari 2014 hingga 9 Februari 2014 di 34 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 1.070 orang yang sudah memiliki hak pilih pada pemilu 2014 dan bukan TNI/Polri aktif.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar