REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Calon presiden Joko Widodo berkampanye di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Joggor, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6). Di hadapan ratusan nelayan, Jokowi berjanji akan memangkas birokrasi yang selama ini menyulitkan nelayan untuk melaut.
Jokowi, yang mengenakan kemeja kotak-kotak, tiba di TPI Jonggor sekitar pukul 10.30 WIB. Capres dengan nomor urut dua itu langsung didaulat untuk berorasi di atas meja kayu kecil setinggi pinggang orang dewasa.
Jokowi mengatakan, dia datang untuk mendengarkan keluhan nelayan. Karenanya, ia meminta perwakilan nelayan untuk maju menceritakan kesulitan mereka.
Salah satu nelayan, Marsongko, mengatakan banyak nelayan tak memiliki ijin melaut. Sebab, untuk mengurus ijin tersebut, mereka harus mengajukan banyak dokumen dan mengikuti prosedur yang panjang.
"Katanya 1,5 bulan selesai. Saya ajukan sudah satu tahun belum selesai juga," ucapnya.
Persoalan lain yang dihadapi nelayan, menurut Marsongko, yaitu sulitnya solar yang menjadi bahan bakar perahu nelayan. Selain itu, dia juga mengaku kerap dimintai pungutan sebelum berangkat melaut.
Mendengar pengakuan Marsongko, Jokowi langsung berjanji akan membenahi semua sistem yang memberatkan nelayan. Capres yang diusung oleh koalisi lima partai itu mengatakan, semua perijinan harusnya dibuat melalui satu pintu supaya lebih efisien dan mudah diawasi.
"Sistemnya nanti akan kita bangun lebih baik, karena ini membebani nelayan. Nanti kita bicara lagi setelah 9 Juli," ucap gubernur DKI Jakarta non aktif tersebut.
Selain menjanjikan kemudahan melaut, Jokowi juga kembali memamerkan program unggulan yang akan dia jalankan apabila terpilih menjadi presiden, yakni Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.