Home >> >>
Inilah Harapan HMI Buat Capres
Kamis , 26 Jun 2014, 08:21 WIB
Tahta Aidilla/Republika
Ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) M Arief Rosyid Hasan (tengah), Sekjen HMI Mulyadi P Tamsir (kanan) berbicara saat konfrensi pers di Jakarta, Rabu (25/6). HMI meminta masyarakat dalam pemilihan pilpres 2014 harus yang berkomitmen dengan Demokrasi,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menuntut pasangan calon presiden - calon wakil presiden (capres-cawapres) menjaga stabilitas nasional secara menyeluruh.

"Calon pemimpin bangsa harus mampu menentukan jalan yang akan ditempuh Indonesia," kata Ketua Umum HMI, M Arief Rosyid Hasan, di Jakarta, Rabu (26/6) malam.

Arief mengatakan, presiden-wakil presiden terpilih tidak hanya menggantikan posisi Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono. Namun, presiden-wakil presiden periode 2014-2019 harus menjaga stabilitas nasional dengan segala kemajemukan yang dimiliki Bangsa Indonesia.

Ia menyebutkan Indonesia akan menjalani proses "demografi" berupa peningkatan angkatan muda yang potensial dan produktif, sehingga Bangsa Indonesia akan menjalani arah yang ditentukan kemampuan dalam menjaga keharmonisan masyarakat.

Arief juga meminta para pasangan capres-cawapres menjadikan pemilihan presiden sebagai ajang untuk menyelamatkan politik demokrasi, ekonomi dan mengedepankan pemuda potensial.

Menurut dia, pihaknya tidak membentuk "kubu" atau kelompok salah satu pasangan capres-cawapres. Pasalnya, cawapres Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla merupakan alumni HMI yang memiliki peran penting.

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Redaktur : M Akbar
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar