REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI Amsal Bakhtiar mengatakan perkembangan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) akan berjalan sesuai rencana. Tahun ini rencananya akan membuka satu sampai dua kelas untuk mahasiswa UIII.
"Pendaftaran sedang dibuka, sosialisasi dan promosi juga sedang dilakukan," kata Amsal kepada Republika.co.id usai menggelar FGD bersama para rektor PTKIN di Hotel Sofyan, Jakarta pada Selasa (24/1).
Ia menerangkan, diharapkan akan ada profesor-profesor dari luar negeri yang punya kredibilitas dan potensi di bidangnya untuk mengajar di UIII. Sementara, untuk mahasiswa pascasarjana di UIII, lebih diutamakan yang berasal dari luar negeri. Jumlahnya sekitar 75 persen dari luar negeri dan sisanya dari dalam negeri.
Mereka akan belajar Islam di Indonesia yang damai dan moderat di UIII. Harapannya agar mereka menjadi lebih paham Islam di Indonesia yang dikenal moderat, sehingga bisa berkontribusi pada dunia.
Dikatakan dia, karena gedung UIII belum selesai dibangun, maka akan meminjam gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Pustiknas) di Ciputat. Gedung tersebut milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
"Kemungkinan itu (gedung) akan dipakai sekitar tiga tahun, kita akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Kominfo, karena itu memang di atas negara juga di atas tanah Kemenag," ujarnya.
Sementara, untuk program studi UIII yang akan dibuka tahun ini, dijelaskan dia, hal itu masih dalam pembahasan. Tapi, rencananya para mahasiswa UIII akan mempelajari soal peradaban Islam yang ada di Indonesia. Selain itu belajar tafsir, ulumul quran, ulumul hadits dan soal syariah.