REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tim nasional Inggris mematok target prestisius pada Piala Dunia 2018. Meski banyak dihuni pemain muda, armada the Three Lions ingin menjadi juara di Rusia.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate mendukung asa pasukannya. Ia tidak melihat kesan jemawa dalam situasi tersebut.
"Tugas saya adalah membiarkan pemain saya bermimpi. Untuk membut sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin," kata juru taktik 47 tahun, mengutip dari Sports Mole, Ahad (10/6).
Inggris memiliki riwayat kurang bagus dalam turnamen besar. Setelah meraih gelar juara Dunia 1966, skuat Tiga Singa belum pernah mendapatkan tofi lagi.
Posisi tertinggi selepas tahun 66 adalah, berada di peringkat keempat Piala Dunia 1990. Teranyar pada Piala Eropa 2016, Marchus Rashford dan rekan-rekan disingkirkan Islandia pada babak 16 besar.
Itu membuat keraguan akan konsistensi negeri Ratu Elisabeth tetap ada. Masalah mental kerap memengaruhi timnas sepakbola negara ini, meski memiliki kompetisi domestik salah satu yang terbaik di dunia.
Southgate menegaskan kali ini, timnya lebih percaya diri. "Ada optimisme dalam diri para pemuda. Mereka percaya segalanya mungkin terjadi," ujar eks arsitek Middlesbrough ini.
Dalam 10 pertandingan terakhir Inggris belum terkalahkan. Di Rusia nanti, Harry Kane cs berada di Grup G bersama Belgia, Tunisia, dan Panama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
