REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Belgia pantang menganggap remeh Tunisia ketika kedua tim bertemu di laga kedua babak penyisihan Grup G Piala Dunia 2018 pada Sabtu (23/6) malam ini. Meski, Belgia membawa modal hasil positif dengan mengalahkan Panama 3-0 di laga pertama pekan lalu.
''Pemain-pemainnya mengejutkan banyak tim, mereka bermain sangat fleksibel,'' kata pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez, seperti dikutip dari situs FIFA.
Inggris yang sempat mendapat kejutan Tunisia ketika bertemu di laga pembuka Grup G. Sempat memimpin lewat gol Harry Kane pada menit ke-11, Inggris kebobolan lewat penalti Ferjani Sassi menit ke-35. Dan, Inggris nyaris gagal memetik kemenangan jika Kane tidak mencetak gol di menit injury time ke-91.
Tunisia bukan hanya tim yang mampu memberikan kejutan. Menurut pandangan Martinez, Tunisia merupakan tim paling dinamis yang pernah dihadapinya.
Martinez menyerukan Belgia harus bermain lebih baik lagi ketika menghadapi tim berjuluk pasukan Elang Kartago tersebut. ''Tapi, pastinya kami harus menjadi diri kami sendiri,'' katanya.
Sementara pelatih Timnas Tunisia, Nabil Maaloul, menyebut Belgia merupakan tim terbaik di Grup G. Belgia disebutnya memiliki Eden Hazard dan lini-tengahnya juga bagus.
Tunisia akan melakukan beberapa perubahan dalam menghadapi Belgia. Pasukan Elang Kartago yang sebelumnya lebih banyak bertahan saat menghadapi Inggris, kini harus lebih banyak menyerang jika ingin lolos ke babak selanjutnya.
Ini pertemuan kedua bagi Belgia dan Tunisia. Kedua tim pernah bertemu di Piala Dunia 2002 lalu. Saat itu Tunisia berhasil menahan imbang Belgia 1-1.
Sepanjang sejarah mereka sudah bertemu dua kali. Selain Piala Dunia 2002, Belgia juga pernah melakukan pertandingan persahabatan dengan Tunisia pada 1992 dan 2014. Tunisia menang 2-1 pada 1992, sementara Belgia menang 1-0 pada 2014.
Dalam laga ini, mereka kehilangan kiper Mouez Hassen yang mengalami cedera. Hassen akan digantikan oleh Farouk Ben Mustapha. Oussama Haddadi juga akan dimainkan sebagai bek kanan.