Mengantuk Penyebab Utama Kecelakaan di Tol Cipali

Rep: c93/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 10 Jul 2015 15:29 WIB

 Anggota kepolisian memeriksa mobil yang telah mengalami kecelakaan di KM 104 ruas Jalan Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, Jumat (10/7).  (Republika/Raisan Al Farisi) Anggota kepolisian memeriksa mobil yang telah mengalami kecelakaan di KM 104 ruas Jalan Tol Cipali, Subang, Jawa Barat, Jumat (10/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Azis Syarifudin mengatakan kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali sebagian besar karena kesalahan manusia yang disebabkan rasa kantuk. Seperti yang terjadi di Tol Cipali yang masuk wilayah Kabupaten Purwakarta, meski hanya sejauh 12 kilometer tetapi sudah terjadi tiga kali kecelakaan.

"Khusus Cipali untuk wilayah Purwakarta hanya dari kilometer 72 sampai kilometer 83. Kejadian laka baru tiga  kali," kata dia kepada Republika, Jumat (10/7).

Dari ketiga kecelakaan tersebut, satu di antaranya menelan korban jiwa. Menurutnya, kecelakaan tersebut diakibatkan sang sopir mengantuk.

"Satu kejadian meninggal dunia karena menabrak dari belakang yang diakibatkan sopir ngantuk dan lelah setelah perjalanan jauh. Jadi nabrak di kilometer 82," tambah Azis.

Azis mengimbau para pengguna jalan terus berhati-hati dan waspada saat melakukan perjalanan. Ketika merasa ngantuk dan lelah sebaiknya jangan dipaksakan.

Pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 km terdiri atas enam seksi. Seksi tersebut adalah seksi I Cikopo-Kalijati sepanjang 29,12 kilometer, seksi II Kalijati-Subang 9,56 kilometer, seksi III Subang-Cikedung 31,37 kilometer.

Kemudian seksi IV Cikedung-Kertajati 17,66 kilometer, seksi V Kertajati-Sumberjaya 14,51 km dan seksi Sumberjaya-Palimanan 44,56 kilometer. Tol tersebut melewati lima kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.

Terpopuler