REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Status sebagai tahanan rumah membuat Scott Lang (Paul Rudd) sangat menghargai waktu berkualitas bersama putrinya, Cassie (Abby Ryder Fortson). Scott pun sudah lama tidak menyentuh kostum Ant-Man yang membuatnya jadi manusia super.
Namun, sebuah mimpi aneh menyebabkan dia kembali terlibat dengan The Wasp alias Hope van Dyne dan ayahnya, ilmuwan jenius Dr Hank Pym. Sederet peristiwa lain juga membawa Scott pada pilihan sulit antara menjadi pahlawan atau ayah yang baik.
Dinamika keluarga sangat krusial dalam film Ant-Man and The Wasp yang sudah tayang mulai 4 Juli 2018. Selain hubungan manis Scott dengan putrinya, tokoh Hope alias The Wasp juga berkutat dengan misi menyatukan kembali keluarganya.
Di bawah arahan sutradara Peyton Reed, alur dari film berdurasi 118 menit ini mengalir dengan pas. Tidak ada kesan terburu-buru atau jalan pintas agar kisah lekas diselesaikan sehingga konflik yang dialami para tokohnya cukup mengena.
Film Ant-Man and The Wasp.
Sinema masih mengandalkan gabungan humor dan aksi laga seperti sekuel pertamanya 2015 lalu. Kemampuan Ant-Man membuat tubuh menyusut dan membesar, ditambah adegan pertarungan melawan tokoh antagonis, sangat mengasyikkan ditonton.
Lelucon dan kepolosan Scott, juga interaksi tidak biasa dirinya dengan para serangga lumayan menyegarkan dan memantik tawa. Begitu pula celetukan beberapa tokoh pendukung lain yang tidak terduga tapi membuat tawa terpingkal-pingkal.
Pada akhir film, ada dua tayangan after credit yang bisa menjadi petunjuk relasi dengan sinema Marvel lainnya. Ant-Man and The Wasp turut dibintangi Evangeline Lilly, Michael Pena, Walton Goggins, Bobby Cannavale, Judy Greer, Tip Harris, David Dastmalchian, dan Hannah John-Kamen.