REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pikiran yang positif sangat mendorong performa pemain di lapangan. Selain itu, pemikiran yang positif pun berpengaruh terhadap kebugaran pemain. Pemain sepak bola sangat dituntut untuk memiliki kebugaran fisik.
"Ini tentu melelahkan secara fisik, sebagai seseorang yang berpuasa. Namun, ketika mereka memilih untuk berpuasa, itu mungkin karena mereka ingin memenuhi tugas mereka kepada Tuhan dan mendapatkan kebaikan," kata seorang jurnalis Tunisia, Souhail Khmira, menjelaskan kepada Bleacher, Jumat (8/6).
Merujuk pada pernyataan itu bahwa berpuasa ketika menjalani pertandingan sepak bola adalah keputusan dari setiap individu sendiri, gelandang serang timnas Jerman Mesut Oezil memilih untuk tak berpuasa ketika menyambut pertandingan penting. "Di sini saya sedang bekerja dan saya masih bekerja ketika bulan Ramadhan datang, sepertinya tidak mungkin untuk saya melakukan itu (puasa)," kata dia.
Di sisi lain, mantan bek timnas Mesir Abdel-Zaher El Saqqa yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Turki menjelaskan bahwa selalu berpuasa saat bulan Ramadhan, meski harus menjalani pertandingan. "Itu merupakan salah satu permainan terbaik saya selama Ramdhan, walapun harus berbuka puasa di tengah pertandingan ketika azan Maghrib terdengar," kata Abdel.
Striker asal Inggris Nathan Ellington yang pernah bermain di Liga Primer Inggris juga mengakui bahwa berpuasa ketika menjalani pertandingan bukanlah hal yang sulit. Sejujurnya, kata dia, itu tak sulit. "Ada banyak kesalahpahaman di luar sana, orang mengira Muslim menyiksa diri sendiri dengan berpuasa, tetapi itu tak benar. Kami melakukannya untuk melepaskan kebiasaan buruk kami dan menjadi Muslim lebih baik," kata eks pemain Wigan Athletic tersebut.
Baca Juga: Dilema Pemain Muslim, Kick-off Piala Dunia, dan Hari Lebaran