REPUBLIKA.CO.ID, Ternyata, batik punya ciri khas tersendiri. Ternyata pula, beda kota, beda pula ciri khas batiknya. Ini yang membedakan.
Batik Yogyakarta
Berlatar putih, mempertahankan motif gaya keraton yang baku, seperti parang, kawung, dan sebagainya.
Batik Surakarta
Batik ini berlatar hitam atau gelap, mempertahankan motif gaya keraton yang baku, seperti parang, kawung, dan sebagainya.
Batik Pekalongan dan pesisiran
Batik berlatar warna cerah mencolok. Motif batik kecil-kecil dengan jarak yang rapat sehingga berbeda dengan batik Sragen.
Batik Sragen
Lebih kaya dengan ornamen flora dan fauna, terkadang dikombinasi dengan motif baku. Jadilah, motif tumbuhan atau hewan yang disusupi motif baku, seperti parang, sidoluhur, dan lain sebagainya. Guratan motif batik Sragen dewasa ini cenderung menyiratkan makna secara tegas, lebih lugas daripada corak Yogyakarta dan Surakarta. n
Iwak Wader Ngawi
Salah satu makanan khas Ngawi adalah iwak wader. Makanan ini banyak dijual di beberapa warung di sepanjang jalan utama Ngawi. Sebagai daerah yang dialiri Sungai Bengawan Solo, pasokan ikan dari sungai sangat melimpah. Menu iwak wader yang dimasak dengan cara digoreng disajikan terpisah dengan nasi dan ditaruh di piring kecil. Setiap pembeli mendapat tujuh ikan berukuran kecil. Rasanya yang gurih membuat bagian kepala ikan pun enak untuk dimakan.