REPUBLIKA.CO.ID, Mukena pun kini tampil lebih gaya dengan beragam desain, warna serta aplikasi. Sarana shalat ini lantas terkesan lebih indah. ''Untuk berbusana saja kita berusaha tampil dengan harmonis bahkan tak jarang dengan koleksi istimewa. Mengapa buat shalat kita justru tak memperhatikannya,'' demikian desainer mukena asal Yogyakarta, Dyah Suminar, memberikan wacana untuk melakukan ritual agama dengan seindah-indahnya. Saat ini juga mukena telah menjadi produk dagang yang mengikuti tren mode, terutama dalam hal warna, jenis bahan, aplikasi, dan desain.
Kombinasi dengan sarung, lurik, dan batik menjadi aplikasi cantik bagi mukena yang terdiri dari two pieces ini. Sarung, lurik atau batik ini selain digunakan sebagai bawahan, juga aplikasi pachtwork untuk atasan mukena. Bahan yang dipilih untuk material mukena adalah katun, linen, dan volisima yang rata-rata bersifat ringan, tidak panas, dan nyaman untuk iklim tropis. Untuk memperindah tampilan mukena di beberapa bagian setelan mukena ini, antara lain di dada, di tepi, di daerah kepala, atau bertaburan di seluruh permukaan, diberi bordir.
Motif bordir ini pun beragam, seperti bunga, geometris, garis atau motif oriental. ''Sengaja dihindari motif binatang karena mukena ini kan dipakai untuk shalat,'' jelas Dyah. Tak ketinggalan tas pembungkus mukena yang tak kalah cantiknya dengan berbagai aplikasi yang konsisten dengan desain dan bahan mukenanya.
Tas ini bisa berfungsi ganda, selain berfungsi sebagai wadah mukena juga sebagai alas shalat (sajadah). Bahkan, dapat pula tas ini dikenakan sendiri sebagai tas tangan untuk bepergian. Hanya saja Anda harus tetap menjaga kebersihan dan kesuciannya agar bisa dikenakan sebagai alas shalat kembali.