REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) diharapkan dapat mempertahankan pasar busana muslim dan mendorong kreatifitas perancang mode busana muslim agar lebih kreatif dan inovatif. Sehingga Indonesia kelak dapat menjadi kiblatnya mode busana muslim dunia.
Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K. Kusmayadi mengatakan tujuan tersebut dapat tercapai dengan kerjasama banyak pihak, mulai dari desainer, pemerintah, dan industri garmen dalam menjalankan road map menuju target Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia.
Dia juga menyebut desainer memiliki tugas untuk memperbaiki "attitude" berbisnis sehingga dapat memperkuat pasar busana muslim dalam negeri.
"Desainer jangan jago kandang saja, kuatkan pasar dalam negeri untuk bisa keluar negeri," kata Taruna dalam jumpa media IIFF 2013, Rabu (22/5).
IIFF yang diharapkan dapat mengeksplorasi kekuatan Indonesia dalam industri kreatif fashion busana muslim. Selain itu, ajang tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjual kemampuan kreatif mode muslim Indonesia ke level dunia.
IIFF juga ditargetkan menjadi salah satu tujuan belanja busana muslim utama bagi Indonesia. IIFF akan berlangsung 30 Mei hingga 2 Juni 2013 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.