REPUBLIKA.CO.ID, Desainer Windri Widiesta Dhari mengusung tema ‘Folk Solitude’ lewat label Nur Zahra. Nuansa Eropa Timur dipilih untuk rangkaian koleksi terbarunya. Windri mencoba untuk berbelok dari stereotipe busana Muslim yang umumnya berkiblat kepada gaya Timur Tengah dan Melayu.
“Kekuatan karakter Nur Zahra adalah nafas universal dalam tren mode, yang kami bawakan dalam koleksi-koleksi kami,” ujar Windri. Kali ini ia menampilkan busana siap pakai seperti blus longgar, jas panjang, blazer, dan celana panjang. Ciri khasnya muncul pada koleksi yang serba panjang, longgar dan simpel. Walaupun begitu koleksinya tetap terlihat modern.
Nur Zahra menggunakan bahan cotton vaile dalam rancangannya. Material ini kemudian dipadukan dengan teknik shibori dari Jepang untuk pewarnaan kainnya, yang kemudian ditumpuk oleh teknik batik Indonesia dengan menggunakan motif-motif seni Islam atau gemometris. “Keseluruhan teknik ini tentu saja hanya menggunakan bahan dan pewaranaan alami yang ramah lingkungan,” tambahnya.