REPUBLIKA.CO.ID, Seberapa sering menemukan mereka yang baru pulang umrah dan memutuskan mengenakan kerudung untuk sementara. Katanya, mereka ingin masih tetap merasakan aura Tanah Suci sepulangnya di Tanah Air.
Sepulang beribadah, seperti umrah atau haji, perempuan memang ditantang untuk menjaga cara berpakaiannya. Kenyataannya, banyak yang hanya berhasil menerapkan cara berpakaian yang sesuai dalam waktu singkat saja.
Mantan sekretaris PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan sepulang dari Tanah Suci, mereka harus bisa menjaga kemabruran bahkan meningkatkan apa-apa yang sudah dilaksanakan selama di sana. Misalnya, jika sebelum berhaji, ia masih membiarkan auratnya terbuka, maka setelah melaksanakan rukun Islam kelima itu, ia harus mengenakan pakaian Muslimah.
“Ini harus berkelanjutan dan dilakukan dengan kesadaran diri," ujarnya. Untuk menjaga hal itu, ada beberapa tips yang diberikan oleh Haedar.
Pertama, ingat selalu ibadah haji atau umrah yang pernah dilakukannya, mulai dari rukun, sunah, maupun kehidupan keIslaman saat di Tanah Suci.
Kedua, berkelanjutan. Ibadah haji atau umrah itu, kata dia, hubungannya langsung dengan Allah SWT. Prinsip ibadahnya pun sama dengan ibadah lainnya, yakni mendekat kan diri kepada Allah. Maka dari itu harus dilakukan secara berkelanjutan dan ikhlas. Sama halnya dengan berpakaian secara Islami. Itu bagian dari cara mendekatkan diri kepada Allah. "Dengan ikhlas, insya Allah bisa dijalankan," ujarnya.
Ketiga, harus selalu bergaul dengan orang-orang yang kerap menanamkan nilai-nilai Islami. "Maka, kita akan se makin bergairah menjalankan nilai Islami, termasuk berpakaian. Jadi jika kita bergaul dengan orang-orang yang menerapkan nilai Islami dalam kehidupannya, maka akan ada kontrol, juga dalam hal berpakaian," kata Haedar menambahkan.
Terakhir, lanjutnya, adalah aktif mengikuti kegiatan dan majelis taklim