REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Keberhasilan penyelenggaraan World Muslimah Award (WMA), mendapat perhatian dari negara tetangga, Malaysia. Negeri jiran ini akan menjadi tempat penyelenggaraan ajang kompetisi untuk muslimah dari seluruh dunia untuk yang kelima kalinya di tahun 2015.
Hal ini diresmikan lewat penandatangan MoU antara Yayasan Suara Wanita (Yasnita) atau yang lebih dikenal dengan Voice of Women Foundation dengan pelopor penyelenggara WMA yakni, World Muslimah Foundation (WMF). Hal ini dimaksudkan untuk peresmian kerjasama penyelenggaraan WMA tahun 2015.
"Kita sangat antusias untuk menyelenggarakan WMA di Malaysia, karena ini ajang kompetisi menarik dimana para pesertanya dapat menjadi ikon role model bagi para wanita muslima didunia,"ujar chairman of Yasnita Tan Sri Zaleha Ismail dalam acara penandatangan MoU di Malaysia, pekan lalu di Kuala Lumpur.
Menurutnya, WMA juga sangat sesuai dengan visi Malaysia dalam mengembangkan ekonomi islam dan meningkatkan gaya hidup masyarakat khususnya wanita muslim.
Sementara sebagai pelopor penyelenggara WMA, WMF menyambut baik dan senang atas kerjasama ini. "Indonesia dan Malaysia bisa dibilang adalah mercusuar perkembangan islam. Jadi, saya senang dengan kerjasama ini,"ujar founder dan ceo WMF Eka Shanty pada Republika di acara penandatangan MoU di Malaysia, pekan lalu.
Menurutnya hal ini juga bermanfaat bagi Indonesia sebagai penggagas penyelenggaraan WMA. "Kita senang telah diapresiasi tentunya ini jadi kebanggaan juga buat Indonesia. Meski WMA tahun 2014 belum dilaksanakan, Malaysia sudah siap menyambut WMA 2015," ungkap Eka.
World Muslimah Award 2015 di Malaysia rencananya akan akan diselenggarakan setelah perayaan hari raya Idul Adha. Acaranya sendiri akan sedikit berbeda dengan yang biasa diadakan di Indonesia.