REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Pengusaha sepatu sukses asal Bali, Ni Luh Putu Ari Pertami Djelantik atau Niluh Djelantik menolak produksi sepatunya secara massal di Tiongkok demi mempertahankan citra produknya.
"Ini suatu prinsip untuk tetap melakukan proses produksi (sepatu) di Indonesia, bukan untuk mengejar pencapaian materi, tetapi untuk pencapaian atas kecintaan produk dalam negeri," katanya dalam 'talkshow' di Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya (UWKMS), Jumat (5/9).
Di hadapan peserta talkshow bertajuk "Young Entrepreneur for Indonesia" untuk memperingati Dies Natalis ke-49 Fakultas Bisnis UKWMS, ia menjelaskan pihaknya tidak semata ingin mengejar kekayaan dengan produk yang mahal.
"Saya ingin menciptakan brand awareness yang membuat pelanggan merasa nyaman dan puas atas sepatu yang dibeli. Prinsipnya, bukan berusaha menjual banyak sepatu kepada satu pelanggan, namun lebih pada meyakinkan pelanggan akan sepatu yang mereka butuhkan dari berbagai segi, termasuk mobilitas pemakai," katanya.
Wirausahawan yang namanya dikenal secara international melalui brand Nilou dan Niluh Djelantik itu menceritakan proses awal mulanya beralih dari seorang karyawan menjadi seorang entrepreneur hingga memiliki "brand" Niluh Djelantik.
"Saya menjadi entrepreneur karena saya menemukan keterbatasan secara fisik untuk tetap bekerja di bawah perusahaan. Saya merasa bahwa dengan tetap menjadi karyawan maka saya hanya akan menerima 'gaji buta'," katanya.
Akhirnya, ia memantapkan diri untuk menjadi desainer sepatu sejak tahun 2003 sampai akhirnya membuat brand sendiri dengan nama Niluh Djelantik pada tahun 2008.
Karya-karyanya dikenakan oleh selebriti dunia sekelas selebritis Hollywood, Julia Robert, Uma Thurman, dan supermodel Gisele Bundchen.
Pada sesi terakhir, Niluh berpesan kepada peserta, khususnya pelajar dan mahasiswa, untuk fokus pada penguasaan ilmu, bukan hanya melulu pencapaian atas nilai atau IPK tinggi.
"Dalam dunia kerja, ilmu tersebut yang akan membantumu untuk bersaing di dunia kerja," katanya.
Kedua, yaitu prinsip. "Jadilah seseorang yang memiliki prinsip mengenai kepribadian dari diri sendiri," ujarnya.
Niluh juga menegaskan bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus memiliki jiwa, dilakukan sepenuh hati, dan berpegang pada prinsip.
"Melakukan sepenuh hati itulah fokus ketiga yang semuanya akan membedakan kalian dengan pribadi lainya" katanya.