REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ethica menggelar kegiatan “Indonesia Fashion Blogger Gathering” di Kota Bandung, Sabtu (17/9). Kegiatan yang melibatkan para blogger Indonesia ini rencananya juga akan dilakukan di daerah lainnya.
“Kita ingin bersilaturahim dengan blogger-blogger Indonesia untuk sama-sama menjadikan Indonesia tren fashion Muslim dunia,” kata PR dan Marketing Ethica, Resti Handini, dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Jumat (23/9).
Kegiatan gathering di Bandung yang mengangkat tema “Fashion In Digital Revolution” ini tidak hanya dihadiri para blogger, tapi juga anggota dari Komunitas Hijab Indonesia dan Great Muslimah. Agenda kali ini menghadirkan desainer Rimma Bawazier. Dalam sambutannya, Owner Ethica Asep Mulyadi mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mengajak para blogger tidak hanya memprakarsai fashion Muslim Indonesia sebagai sebuah tren. “Namun, juga menjadi sebuah cerminan ketakwaan umat Muslim yang menggunakannya,” ujar dia.
Sementara Rimma Bawazier menceritakan pengalamannya terjun di dunia fashion Muslim. Ia mengaku sejak masa sekolah dulu senang mix and match pakaian. Rimma, yang mengawali karier sebagai model ini, kemudian memutuskan untuk mengambil kuliah di sekolah desain, ESMOD Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Rimma menekankan, dalam dunia fashion hal yang terpenting adalah karakter. Menurut dia, karakter ini bukan hanya soal fashion saja, melainkan juga karakter sang desainernya juga yang menjadi ciri khas. Rimma pun optimistis, Indonesia nantinya bisa menjadi kiblat fashion Muslim dunia. “Saya yakin, kalau masyarakat Indonesia tidak malu menggunakan brand asli Indonesia, pasti Indonesia menjadi tren fashion dunia dengan segera,” kata dia.
Marketing Manager Ethica Teuku Ichsan Syaban, dalam kesempatan itu mengatakan, mengenai pentingnya pemasaran secara digital. Di mana orang mulai banyak mencari produk untuk memenuhi kebutuhannya melalui internet. “Saat ini dunia sudah serba digital. Sebesar apa pun brand atau produk yang dijual secara offline, akan tergerus oleh produk-produk yang dijual online. Karena, konsumen lebih memilih melihat produk berdasarkan review orang lain yang ditemukannya di internet,” ujar dia.