REPUBLIKA.CO.ID, Bagi seorang perempuan, keputihan termasuk masalah yang mengganggu. Kendati ada keputihan yang terbilang normal, pada tahap tertentu perlu diwaspadai pula keputihan yang memang merupakan penyakit kewanitaan. Misalnya saja, keputihan yang disebabkan oleh jamur.
Menurut dr Zubairi Djoerban, spesialis penyakit dalam, keputihan atau nama lainnya adalah fluor albus, leucorrhea, atau lekorea memang cukup sering dikeluhkan. Gejala keputihan, antara lain, keluar cairan vagina warna keputihan berlebihan, kadang disertai nyeri, rasa panas, gatal, dan berbau.
Penyebab keputihan ada berbagai macam dan pengobatannya juga berbeda bergantung penyebabnya.
Ada beberapa kelompok penyebab keputihan. Pertama, infeksi. Keputihan dapat disebabkan berbagai infeksi kuman, antara lain, bakteri (Vaginosis bacterial), jamur kandida, dan Trikomonas. Keputihan juga dapat disebabkan berbagai penyakit lain, misalnya Condyloma, herpes, dan HIV/AIDS.
Kedua, benda asing yang menyebabkan iritasi, misalnya tampon, pemakaian jelly, atau kadang-kadang juga IUD. Ketiga, tumor, misalnya polip, mioma, kista, atau kanker serviks.
Keempat, normal. Jangan dilupakan ada kelenjar serviks yang juga secara normal mengeluarkan cairan di vagina untuk menjaga kelembapan vagina. Cairan tersebut mula-mula terlihat bening dan kemudian menjadi agak keruh karena mengandung sedikit leukosit dan flora vagina.
Sebagian besar infeksi jamur kandida disebabkan oleh kandida yang sebelumnya-secara normal-sudah ada di vagina dan sebetulnya ada juga di mulut dan saluran cerna kita. Gejala muncul akibat pertumbuhan jamur kandida yang berlebihan.
Amat jarang sekali, infeksi jamur kandida disebabkan oleh penularan dari orang lain melalui hubungan seksual. Sebagian besar perempuan dewasa (sekitar 75 persen) pernah mengalami infeksi jamur kandida dalam kehidupannya dan sembuh. Infeksi kandida lebih sering ditemukan pada kehamilan, penyakit diabetes mellitus, serta pemakaian antibiotika spektrum luas dan obat kortikosteroid.
Ada cukup banyak obat antijamur untuk mengatasi kandidiasis genital atau disebut juga Vulvovaginitis candida, baik obat yang diminum maupun yang diberikan suppositoria ataupun krim langsung ke vagina. Obat antijamur kandida yang sering diberikan dokter untuk diminum adalah flukonasol. Namun, ada juga obat lain seperti itrakonasol dan ketokonasol. Lama pengobatan bisa beberapa hari, kadang memerlukan waktu sampai tujuh hari atau lebih.