REPUBLIKA.CO.ID, Tubuh anak sebetulnya hanya memerlukan zinc dalam jumlah sedikit. Bayi hingga berusia tiga tahun membutuhkan sekitar sekitar tiga mg per hari. Jumlahnya bertambah dua mg per hari begitu anak menginjak usia empat tahun. Angka kebutuhannya masih sama hingga empat tahun kemudian.
Persoalannya, tubuh tak mampu memproduksi zinc. Un tuk mencukupi kebutuhan gizi, anak perlu mendapat asupan zinc dari aneka bahan makanan. Mineral ini besar peranannya dalam proses metabolisme dan tumbuh kembang anak. “Studi masalah gizi mikro di 10 provinsi pada 2006 memperlihatkan prevalensi balita kekurangan zinc mencapai 32 persen dan asupan zinc mereka hanya 30 persen dari angka kecukupan gizi,” ungkap Kepala Seksi Standardisasi Konsumsi Makanan Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan, Titin Hartini.
Lantas, apa dampak kekurangan mineral tersebut? Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB Prof Hardinsyah MS menjelaskan dampak defisiensi zat gizi mikro terkait tumbuh kembang anak bersifat jangka panjang. Kasus ini terjadi erat kaitannya dengan ketidakmampuan masyarakat secara ekonomi untuk memperoleh bahan pangan hewani serta masyarakat yang kurang memahami pola gizi seimbang. Sebagai akibatnya, mereka rentan mengalami kekerdilan, keterlambatan pematangan tulang, dan keterlambatan kematangan seksual. “Lantaran kasusnya sering kali tersembunyi dan tidak disadari, kekurangan zat gizi mikro sering juga disebut hidden hunger.”
Untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro, Hardinsyah menomorduakan suplemen. Ia berpendapat memperbaiki pola konsumsi makanan harian jauh lebih bermakna untuk memperbaiki kondisi anak dengan defisiensi zinc. “Tidak seperti suplementasi zinc yang hanya mengandung satu mineral, bahan pangan alami lebih kaya akan kandungan zat gizi sehingga dapat meningkatkan status gizi anak secara keseluruhan.”
Tanpa mengonsumsi pangan hewani dan sayuran, akan sulit bagi tubuh untuk memenuhi kecukupan asupan zat gizi mi kro. Hardinsyah menyarankan makanan, seperti daging merah, gandum utuh, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Zinc juga ada pada sereal yang telah diolah, beras, ayam, daging ber lemak serta ikan, tiram, umbi-umbian, dan beberapa sayuran hijau. “Konsumsi pangan tambahan yang telah difortifikasi dengan zat gizi mikro juga dapat dijadikan alternatif.