REPUBLIKA.CO.ID, Hingga saat ini latihan beban, atau banyak yang menyebutnya fitness, masih identik dengan pria. Banyak gym-gym di luar sana yang masih ‘dikuasai’ oleh para pria mengingat minimnya jumlah wanita yang berlatih di sana. Mengapa demikian?
Seperti dilansir situs duniafitnes.com, dari pertanyaan yang diajukan kepada beberapa wanita, yakni mengapa banyak wanita tidak fitness atau latihan beban? Hampir semua menjawab, takut badannya menjadi besar (seperti atlet binaraga) akibat latihan beban.
Jawaban di atas sebenarnya tidak salah, karena ternyata masih banyak wanita di luar sana yang belum memahami bagaimana sebenarnya manfaat latihan beban bagi tubuh mereka. Hal ini diperparah dengan beredarnya mitos-mitos miring yang membuat wanita semakin takut untuk latihan beban.
Sekarang mari kita lihat bagaimana latihan beban memberikan dampak positif bagi tubuh Anda.
Pria dan wanita adalah dua makhluk yang berbeda. Kita ambil contoh sederhana, misalnya seorang pria dan wanita berlatih dengan beban yang sama, durasi yang sama, dan mengonsumsi protein dalam jumlah yang sama. Hasilnya, sudah pasti pria tersebut akan lebih berotot dari wanita. Mengapa?
Tubuh pria memproduksi hormon testosteron yang digunakan untuk membangun otot dalam jumlah yang besar. Di sisi lain, tubuh wanita hanya memproduksi sekitar satu per seratus dari jumlah testosteron yang diproduksi pria. Itulah sebabnya, seorang wanita tidak akan terlihat kekar atau berotot besar, kecuali wanita tersebut menggunakan pengembang otot (steroid).
Saat latihan beban, otot wanita akan cenderung memadat atau mengencang bahkan ketika berlatih menggunakan beban berat. Inilah mengapa tubuh wanita akan terlihat lebih seksi dan kencang jika rajin latihan beban.
Jika pria memproduksi hormon testosteron 100 kali lebih benyak dari wanita, maka di sisi lain wanita memiliki jumlah lemak yang lebih tinggi daripada pria. Ketika seorang wanita melakukan latihan beban, di mana otot akan mulai memadat dan mengencang, maka timbunan lemak tersebut akan berkurang.
Lemak akan dibakar di dalam sel-sel otot. Semakin banyak jumlah sel-sel otot yang ada dalam tubuh Anda, maka semakin banyak pula lemak yang akan dibakar. Bukankah ini yang diinginkan oleh banyak wanita?
Sekarang coba Anda perhatikan, ada seorang wanita yang mengalami kelebihan berat badan datang ke gym untuk berlatih. Bukan latihan beban, tapi ia memilih latihan kardio di treadmill selama berbulan-bulan. Hasilnya, berat badannya tidak mau turun drastis, hanya 1-2 kg saja. Ini karena ia tidak memasukkan latihan beban ke dalam program latihannya.
Penelitian pun menunjukkan bahwa wanita yang rajin latihan beban bisa membantu mempertahankan kepadatan mineral tulang dan meningkatkan pemodelan tulang. Hal ini sangat penting untuk wanita yang mendekati menopause karena kepadatan tulang mereka mulai menurun dan berisiko terkena osteoporosis.
So, bagi Anda para wanita yang sampai hari ini masih takut untuk fitness atau latihan beban, segera buang ketakutan itu agar Anda tidak kehilangan peluang menjadi sehat sekaligus memiliki tubuh kencang.