REPUBLIKA.CO.ID, Tak ada yang bisa membantah bahwa susu adalah minuman sehat. Tapi ternyata, ada beberapa anak yang tidak mampu mencerna laktosa yang terdapat dalam susu. Salah satunya adalah Fatiya (2). Menurut ibunya, Fatiya sudah sejak usia enam bulan menunjukkan tanda-tanda intoleransi terhadap laktosa. ''Setiap kali diberi susu, tak lama kemudian mencret-mencret.''
Panik melihat keadaan putrinya, Tri, sang ibu, segera membawa Fatiya ke dokter. Dari dokterlah ia tahu anaknya tak tahan laktosa. Atas saran dokter ia memberi putrinya susu kedelai. ''Tapi anakku tidak doyan (susu kedelai), baunya apek sih.'' Entah mengapa, setelah itu Tri kembali memberikan putrinya susu biasa. Bertahan beberapa lama, akhirnya Fatiya mencret-mencret lagi. Bahkan kali ini lebih parah hingga ia harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Sejak itu Tri seperti kapok memberikan susu pada anaknya. ''Dengan sangat terpaksa, sejak itu anakku cuma minum air tajin.'' Menurut spesialis gizi klinik dari RS St Carolus, Jakarta, dr Lanny Ch Salim, Ms mengatakan, penyebab bayi tidak tahan laktosa umumnya karena faktor genetik/bawaan. ''Sekitar 80 persen kasus terjadi karena bawaan dan sampai sekarang belum diketahui secara jelas mengapa bayi tidak mampu mencerna laktosa.''
Bayi yang tak tahan terhadap laktosa biasanya akan menunjukkan beberapa gejala seperti: sering mencret, jika diberi susu atau makanan lain yang ada laktosanya. Asal tahu saja, bukan cuma susu formula yang mengandung laktosa. Produk makanan bayi, seperti makanan bayi sudah jadi yang biasanya menggunakan susu full cream, juga kaya akan laktosa. Bahkan semua produk susu bayi yang free laktosa pun sebenarnya masih mengandung laktosa, meski sangat sedikit. Ada juga susu yang laktosanya nol, tetapi ini hanya untuk bayi/anak tertentu.
Yang pasti, kata Lanny, tidak ada makanan lain pengganti laktosa pada susu, karena laktosa itu hanya terdapat dalam susu full cream atau ASI (air susu ibu). Dan menurut Lanny, hanya ASI-lah susu yang paling bagus untuk bayi. ''ASI itu berbeda-beda, ada yang lemaknya tinggi sekali dan ada yang biasa,'' ujar Lanny. ASI yang mengandung lemak tinggi, kata dia, laktosanya juga tinggi, sehingga bayi yang tidak tahan terhadap laktosa akan mencret. ''Tapi, kalau mencret akibat minum ASI, tidak apa-apa diteruskan saja, karena ASI itu ada imunoglobulin (fraksi protein jaringan tubuh yang mengandung antibodi, red), sedangkan semua susu kaleng tidak mengandung imunoglobulin.''
Jadi, meskipun bayi mencret karena ASI, harus tetap diberikan ASI, karena lama-lama bayi itu akan menyesuaikan sendiri. Tentu saja, saat bayi mencret sang ibu sebaiknya tidak makan macam-macam seperti cabe, durian, dan sebagainya. Yang penting bayi/anak yang intoleransi laktosa cobalah diberikan dulu susu yang laktosanya agak rendah (low lactose), jangan yang bebas laktosa sama sekali.