REPUBLIKA.CO.ID, Wanita memang lebih banyak mengalami rambut rontok dibanding pria. Hal ini terjadi karena wanita meng alami gangguan hormon. Menurut dr Eddy Karta SpKK, kerontokan rambut pada pria dan wanita tidak dapat dihindari. Sebab, rambut memiliki siklus sendiri, di mana akan ada tahapan kerontokan.
Dimulai dengan tahap anagen, yaitu masa tumbuhnya rambut. Waktunya sekitar dua sampai enam tahun. Selanjutnya ada tahap katagen, yaitu masa istirahat rambut. Biasanya terjadi pada waktu dua atau tiga minggu. Setelah itu, barulah masuk tahap telogen, yaitu kerontokan rambut yang terjadi selama tiga sampai empat bulan.
Pada lingkar hidup rambut akan terjadi fase regenerasi di mana rambut yang sudah menua akan digantikan dengan rambut muda yang baru. “Perbandingan anagen dan telogen itu 1.000 hari banding 100 hari atau 10 banding 1. Jadi, ketika rambut tumbuh 10, maka rambut akan rontok satu,” ujarnya di sela acara Peluncuran Fall Repair 3X beberapa waktu lalu. Eddy menjelaskan rambut bisa di bilang rontok ketika rambut yang lepas dari kulitnya sebanyak seratus helai atau segenggam tangan kita per hari. “Pelan-pelan rontok sedikit, lama-lama makin habis,” jelasnya.
Pemakaian obat-obatan turut memengaruhi, seperti obat KB, antidarah tinggi, serta antikoagulan. Ditambah lagi dengan adanya stres fisik, seperti anemia dan pembedahan serta stres emosional. “Stres bisa menyebabkan siklus yang seharusnya anagen berubah menjadi telogen,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah rambut rontok ini, Eddy mengatakan sebaiknya dicari dahulu apa penyebabnya. Jika sudah ditemukan perbaiki dulu faktor penyebab, misalnya, karena gaya hidup, ubahlah gaya hidup. Jika perokok berhentilah merokok. Setelah itu, barulah atasi masalah rambut rontok dengan memberi nutrisi pada rambut dari akarnya. Bisa dengan produk-produk perawatan rambut atau konsultasikan ke dokter kulit jika masalah sudah sulit diatasi.