REPUBLIKA.CO.ID, Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 belum diketahui penyebabnya. Namun, penyakit ini bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Untuk itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejala yang biasa terjadi kepada anak yang terkena penyakit ini "Lakukan deteksi lebih dini," saran ahli endokrinologi dr Aman Bhakti Pulungan SpA (K).
Jika anak Anda mengalami gejala-gejala itu, segera periksakan kepada dokter. Namun, sering kali penyakit ini disalahartikan sebagai penyakit usus buntu, infeksi, atau penyakit lain oleh dokter umum. Kelalaian dalam diagnosis penyakit inilah yang menyebabkan kematian, karena penanganannya tidak sesuai. "Jangan sampai ada pasien DM tipe 1 lagi yang meninggal," seru Ketua World Diabetes Foundation Tipe 1 Indonesia ini.
Jika memang sudah ditahbiskan terkena penyakit DM tipe 1 ini, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan jiwanya adalah dengan suntik insulin. "Jika pankreas sudah tak bisa lagi memproduksi insulin, cara satu-satunya adalah menyuntikkan tambahan insulin ke dalam tubuh," terang Aman yang menjabat presiden Asia Pacific Pediatric Endocrine Society (APPES).
Pemberian insulin ini mutlak dibutuhkan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh. Cara pemberian insulin ini yang paling efektif adalah dengan menyuntikkannya di bawah kulit.
Selain menyuntikkan insulin ke dalam tubuh, penderita penyakit ini juga harus terus melakukan monitoring gula darah. "Harus mengontrol glukosa dalam darahnya enam hingga tujuh kali dalam sehari," ujar dr Erwin P Senggoro SpA (K).
Namun faktanya, menurut Erwin, para penderita DM tipe 1 ini tak memeriksa gula darahnya secara teratur. Kadang, hanya satu kali sehari atau bahkan malah dua hari sekali. "Biasanya, ada rasa ngeri karena belum terbiasa," ujarnya.
Alasan yang sama juga sering dituturkan kepada pasien yang tak menyuntikkan insulin secara teratur. Insulin seharusnya disuntikkan setiap sebelum makan dan dua jam setelah makan.