Kamis 18 Apr 2013 15:18 WIB

Yuk, Mulai Perhatikan Kebersihan Organ Intim Kita

Keputihan bisa jadi masalah perempuan yang mengganggu/ilustrasi
Foto: scene7.com
Keputihan bisa jadi masalah perempuan yang mengganggu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi perempuan, menjaga kebersihan organ intim, terutama alat kelamin luar, sangat penting untuk mencegah keputihan, dan juga penyakit menular seksual (PMS). Untuk ini, kulit daerah alat kelamin dan sekitarnya harus diusahakan tetap bersih dan kering. ''Sebab, kulit yang lembab/basah dapat menimbulkan iritasi dan memudahkan tumbuhnya jamur serta kuman penyakit,'' kata dokter Marly Susanti SpOG. 

Agar kulit di sekitar alat kelamin luar tetap bersih dan kering, Santi menyarankan untuk selalu mengeringkan kulit di sekitar daerah intim itu dengan handuk atau tisu bila berkeringat atau setelah buang air. Selain itu, Santi juga memberikan sejumlah tips lain untuk menjaga kebersihan organ intim kaum wanita ini. 

Tips itu adalah: 

* Agar tidak terjadi infeksi dari mikroorganisme yang berasal dari anus/dubur dianjurkan untuk cebok dari arah depan ke arah belakang. * Terlalu sering melakukan douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik dapat merugikan, karena akan menghilangkan cairan vagina yang normal dan dapat mematikan bakteri alamiah di dalam vagina. Keadaan ini akan lebih merangsang pengeluaran cairan vagina. 

* Pemakaian deodoran, tampon, bahan spermisidal, atau bahan lain yang dimasukkan ke dalam vagina dapat mengakibatkan alergi dan iritasi pada vagina sehingga dapat juga timbul keputihan. 

* Mencuci alat kelamin bagian luar cukup dengan air dan sabun mandi biasa saja. 

* Pengobatan infeksi juga diberikan kepada suami, untuk menghindari fenomena 'ping-pong' atau kambuh-kambuhan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement