Kamis 02 May 2013 14:43 WIB

Duh, Si Kecil Sering Pegang Alat Kelamin

Perbincangan ibu dan anak laki-laki/ilustrasi
Foto: redbookmag.com
Perbincangan ibu dan anak laki-laki/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bila balita Anda punya kebiasaan memegang alat kelamin, jangan buru-buru kesal. Sebenarnya, itu adalah perilaku yang normal bagi anak-anak seusianya. Perilaku itu merupakan akibat langsung dari perkembangannya. Jadi, pada usia dua tahun itu dengan perkembangan sel-sel di otaknya anak telah mampu mengenal bahwa ada bagian-bagian tubuhnya yang bila disentuh menimbulkan kenikmatan. Untuk mengatasi ini, berikut adalah tipsnya:

1. Pada suatu suasana yang santai Ibu ngobrol dengan anak, dan pelan-pelan tanyakan dulu, ''Dek, Adek senang ya pegang-pegang kemaluan Adek?''

2. Lalu, tanyakan mengapa dia suka pegang dan apa yang dia rasakan.

3. Selanjutnya Ibu jelaskan bahwa pegang kemaluan itu tidak baik dari segi fisik: akan lecet. Dari segi kesehatan: kotor dan tidak sadar nanti akan ke mana-mana kotoran yang di tangan.

4. Dari segi norma: tidak sopan. Bandingkan dengan mengorek kuping. Kalau kebanyakan dilakukan akan lecet, tidak pantas dilakukan di depan umum, dan seterusnya.

5. Setelah anak mengerti, katakan bahwa kalau adik pegang-pegang nanti Mama ingatkan. Cari kesepakatan cara yang dia inginkan untuk kita menegurnya. Misalnya, pakai kode: Warnanya hitam. Ini maksudnya untuk mengatakan itu kotor. Atau, ''Ooo...lupa, deh''.

6. Cara lain adalah Ibu menghampiri anak, mengajaknya mencuci tangan dan mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain yang lebih menyenangkan.

7. Benar ada penelitian yang menunjukkan, perlakuan kasar terhadap anak yang baru saja menemukan bagian-bagian tubuh yang menyenangkan itu akan berdampak kurang sehat bagi perkembangan seksualitasnya kemudian hari.

8. Mudah-mudahan penjelasan ini membantu dalam mengasuh putra Ibu sehingga memiliki seksualitas yang sehat, benar, dan lurus.

9. Selamat mencoba.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement