Jumat 03 May 2013 12:11 WIB

Agar Tumbuh Kembang Bayi Lebih Optimal, Ini Kiatnya

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Endah Hapsari
Bayi menangis/ilustrasi
Foto: telegraph.co.uk
Bayi menangis/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ingin tumbuh kembang bayi Anda lebih optimal? Sebenarnya, Anda bisa melakukan sendiri. Caranya, dengan memberikan stimulasi. Bagaimana caranya? Ajaklah anak bermain dan mengobrol. Waktu yang diberikan minimal 30 menit sehari, sangat membantu perkembangan anak. Namun, syaratnya, ajaklah anak bermain saat ia ingin bermain. Dr Hardiono Pusponegoro SpA(K), dari Divisi Neurologi, Departemen Kesehatan Anak FKUI mencontohkan tengkurapkan bayi sambil bermain. 'Lihat apakah ia bisa mengangkat dan menggerakkan kepala ke kirikanan,'' katanya.

Lama-kelamaan bayi akan mengangkat kepala makin tinggi sambil bertumpu pada tangannya. Lalu, berikan benda di depannya, ia akan mencoba meraih dengan merayap maju, kemudian bisa merangkak maju. Pada umur sembilan bulan, ia sudah berdiri sambil berpegangan. Umur 6 bulan, bila kita berdirikan ia sudah bisa menaik-turunkan tubuhnya sambil bertumpu pada tungkai. Kesalahan orangtua Pada umumnya, bayi senang meniru. Ketika orangtua menendang bola dan bola itu bisa berputar, bayi akan merekam peristiwa itu dan mempraktikkannya. Jangan berpikir mainan jenis apa yang bisa dimainkan bersama anak. Carilah mainan yang sederhana dan murah. Yang penting bisa digunakan untuk bermain.

Kusnandi juga menyarankan agar ayah bunda tak memberikan baby walker pada buah hatinya. Apalagi pada bayi yang belum saatnya berjalan. Inilah kesalahan yang sering ditemuinya. Orangtua kerap memberikan baby walker pada bayi usia enam bulan. Padahal tulang penunjang batu optimal pada umur 11-12 bulan. Akibatnya, anak dipaksa berjalan dengan berjinjit dan dibiarkan bebas tanpa pengawalan sehingga anak terjatuh. Berdasarkan penelitian, baby walker bisa membuat bentuk kaki tidak normal.

Kesalahan lain yang sering ditemuinya adalah orangtua jarang mengajak anaknya mengobrol atau bermain karena kesibukan atau alasan lainnya. Lalu membedong terlalu lama sehingga bayi tidak bebas bergerak. Dan, ketakutan orangtua anak menjadi bongkok ketika bayi belajar duduk. Kusnadi menyarankan orangtua yang sibuk bekerja untuk menitipkan anak pada orang yang sayang anak-anak. Orang yang sayang pada anak-anak dengan sendirinya akan selalu mengajak anak mengobrol, bermain, berjalan, dan kegiatan lainnya yang menyenangkan dengan tetap mengawasi anak.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement