REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian mengungkap fakta bahwa lima dari 10 orang Indonesia pernah melihat darah bersama busa pasta gigi yang dibuang usai menyikat gigi. Kebanyakan orang mengabaikan peristiwa tersebut. ‘’ "Padahal bisa saja itu awal penyebab masalah gusi," kata dokter gigi dan spesialis jaringan gusi dan penyangga gigi, Dedy Yudha Rismanto.
Selama ini masyarakat hanya fokus merawat gigi. Padahal gusi menjadi salah satu bagian dari gigi yang tidak kalah penting. Gigi memiliki akar yang melekat pada gusi sehingga membuatnya kuat. Gusi merupakan kulit dari gigi. Fungsinya sebagai proteksi dari bakteri dan kuman.
Daerah di dalam gusi harus steril. Tak boleh dimasuki kuman dan bakteri. Ketika tidak steril, maka akan memberikan dampak tidak bagus di area mulut. Bau mulut, gusi berdarah, hingga pembengkakan gigi akan muncul ketika gusi tak lagi sehat.
Yudha menjelaskan, gusi berdarah bisa disebabkan beberapa hal di antaranya menggosok gigi yang terlalu kuat. Sebab lainnya, bulu sikat yang sudah kasar bisa menyebabkan gusi berdarah. Faktor lain penyebab gusi berdarah adalah plak atau sisa makanan. Plak biasanya terbentuk sekitar delapan hingga 16 jam sehari. Usai makan, sisa makanan otomatis akan menempel di area gigi. Umumnya plak bersarang di pangkal gigi.
Usia plak yang sudah lama akan membuatnya mengendap. "Inilah yang dinamakan karang gigi," lanjut dokter yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini. Ketika plak sudah berubah menjadi karang gigi, kuman dan bakteri seakan mendapat kesempatan masuk ke dalam gusi. Gusi pun mulai meradang hingga membengkak.
Yudha menjelaskan, gusi yang sehat mempunyai ciri berwarna merah jingga. Bila dilihat lebih dekat, tekstur gusi berbintil seperti memiliki pori-pori. Ketika ditekan, posisi gusi stabil dan tidak bergerak. Strukturnya mirip seperti cangkang kerang.
Untuk memastikan gusi sehat coba keringkan gusi dengan tisu. Bila tampak berbintil, artinya gusi dalam kondisi sehat. Sementara bila tidak artinya gusi perlu perawatan. Yudha mengajak untuk tidak menyepelekan gusi yang berdarah.
"Bila memiliki permasalahan gusi sebaiknya diobati sejak dini," lanjut Yudha. Seperti mengobati gusi lewat proses estimasi plak bila problemnya adalah plak yang berlebihan. Menggunakan pasta gigi dengan kandungan sodium bicarbonate juga bisa menjadi solusi.
Jaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi secara teratur. Minimal dua kali sehari gigi. Gunakan sikat gigi yang sesuai dan nyaman di mulut. Serta kunjungi dokter gigi secara berkala.