Sabtu 25 May 2013 15:16 WIB

Saatnya Orang Tua Memahami Emosi Anak

Rep: niken paramitha/ Red: Taufik Rachman
Dr. Amir Zuhdi, Neuro Science PKPU dalam seminar
Dr. Amir Zuhdi, Neuro Science PKPU dalam seminar "Menjadi Pelatih Emosi Anak", Sabtu (25/5) di SMP Islam Al Ikhlas, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Parenting Neuroscience dr. Amir Zuhdi, mengingatkan bahwa untuk bisa memahami emosi anak, orangtua utamanya harus tahu bagaimana cara mendidik anak yang baik. Menurut Amir ada dua hal yang harus dilakukan orangtua. Yakni, menjadi seorang konsultan dan pelatih bagi anak.

Hal itu dilontarkan Amir pada seminar bertajuk "Menjadi Pelatih Emosi Anak", Sabtu (25/5). Seminar yang digelar PKPU di SMP Islam Al-Ikhlas Jakarta ini diikuti oleh 200 peserta yang merupakan orangtua dan guru.

Untuk bisa menjadi konsultan, kata Amir, orangtua harus membangun kedekatan dengan anak (connected). Setelah membangun kedekatan, tugas orangtua kemudian mencari kemampuan dan bakat anak (discover).

Paling tidak orangtua bisa melihat kemampuan anak melalui 9 kecerdasan anak, kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal (sosial), kecerdasan visual spasial, kecerdasan natural, kecerdasan kinestetik tubuh, kecerdasan moral, kecerdasan verbal linguistik, dan kecerdasan logika matematika. Dan terakhir adalah mengedukasi anak.

"Yang paling penting bagaimana kemampuan menemukan kecerdasan anak dan kita optimalkan kecerdasan tersebut," kata Amir saat memberikan seminar.

Dan untuk melengkapi ketiga cara tersebut, orangtua juga perlu menjadi seorang pelatih bagi anak. Pertama menurut Amir, melatih anak tidak akan berhasil tanpa adanya rasa kepercayaan dari anak kepada orangtua. Dan kepercayaan dibangun lewat komunikasi.

"Kedua, jadilah pendengar yang baik untuk anak. Dan ketiga adalah kemampuan bertanya dan berikan feedback kepada anak," tambahnya.

Disela seminar berlangsung, Ira Nurulia, Customer Relation Manager PKPU mengatakan, seminar sebagai bentuk pelayanan PKPU kepada donatur, mitra sekolah dan para orangtua  yang telah mendukung kegiatan PKPU selama ini.

"Semoga dengan pelatihan ini, orangtua bisa lebih mengetahui karakter anaknya dan mampu bijak menyikapi setiap perilaku anak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement