Kamis 30 May 2013 11:16 WIB

Payudara Tiba-Tiba Membesar, Waspadai Ini

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endah Hapsari
Pita merah muda, simbol pencegahan dan perlawanan terhadap kanker payudara (ilustrasi)
Pita merah muda, simbol pencegahan dan perlawanan terhadap kanker payudara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Nugratih tenang-tenang saja. Payudaranya yang sudah besar sebelah tidak mengganggu aktivitas keseharian ibu tiga anak ini. Maklum, dia tidak merasakan perubahan yang berarti dengan perbedaan kedua payuradanya itu. Tidak ada rasa sakit, kecuali besarnya yang berbeda.

Seiring dengan perjalanan waktu, pembesaran pada salah satu payudaranya kian jauh. Dia kemudian memeriksakan ke rumah sakit. Dari situ diketahui, ia menderita kanker payudara. `'Memang sudah lama bengkak, tapi saya tidak menyangka kanker,'' dia berterus terang. Nugratih, boleh jadi, bukan satu-satunya wanita yang tidak menyadari telah terserang kanker payudara. Padahal, kanker payudara tergolong penyakit yang serius. `'Frekuensinya 20 persen dari seluruh penyakit kanker,'' dr Sutjipto, Sp B (Onk), dokter dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta ini.

Penderita kanker payudara di Indonesia, kata Sutjipto, umumnya datang ke rumah sakit dalam stadium lanjut. Jumlahnya cukup besar, sekitar 70 persen. Dia menyebut berbagai faktor menjadi pangkal penyebab. Misalnya, takut operasi, percaya pengobatan tradisional, tidak percaya bahwa kanker payudara bisa disembuhkan, tidak sadar perlunya check-up payudara secara teratur, di samping faktor sosial dan ekonomi.

Sampai saat ini belum diketahui faktor penyebab timbulnya kanker payudara. Namun umumnya penyakit ini menyerang wanita. Kelompok wanita berisiko tinggi, menurut Sutjipto, antara lain usia di atas 30 tahun, salah satu keluarga menderita penyakit kanker payudara, tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, atau tidak pernah menyusui anak.

Ada sejumlah hal yang perlu dicurigai kemungkinan adanya kanker payudara pada wanita, terutama kelompok wanita dengan risiko tinggi. Misalnya, ada benjolan di payudara dan ada kista pada payudara disertai keluar cairan dari puting susu. Luka yang sulit sembuh di sekitar payudara juga patut dicurigai adanya kanker payudara.

Bagaimana kanker payudara bisa terjadi? Dalam berbagai litertur dijelaskan, bila pada suatu tempat di badan terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas disebut kanker. Tumor ganas dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement