Selasa 04 Jun 2013 12:37 WIB

Supaya Anak Makin Semangat Menggambar

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Anak menggambar
Foto: ethnicfiberart.com
Anak menggambar

REPUBLIKA.CO.ID, Anak tidak dapat dilepaskan dengan bermain. Dalam bermain itulah anak sedang belajar mengenal dunia, mengenal orang lain, mengenal untuk bertahan, mengenal untuk membangun, mengenal, dan mengisi bahkan melengkapi dunia yang belum 'sempurna'.

Dengan melarang anak bermain, maka kesempatan belajar, kesempatan bereksperimen dan keinginan menunjukkan potensinya akan terhenti.

''Seperti halnya dalam menggambar, bila anak 'dipaksa' untuk mengikuti selera gurunya, tanpa diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya sendiri, maka hilanglah bakat dan potensinya,'' kata alumnus Jurusan Senirupa IKIP Yogyakarta (kini Universitas Negeri Yogyakarta--red.), Andi Purnawan Putra.

Martin Bartel, pengajar gambar untuk anak-anak dari Indiana, AS, bahkan tak mengizinkan muridnya mencontoh gambar siapa pun. ''Saya tak pernah mencontohkan pada anak cara menggambar sesuatu,'' kata Martin Bartel. Ia juga tak mau menggambarkan di kertas murid.

Cara seperti itu, menurut seniman sekaligus penulis ini, akan membuat anak berpikir bahwa gambaran guru adalah jawaban yang tepat. Anak akan berpikir tugasnya adalah mencontoh gambar guru. ''Itu cara sangat buruk untuk belajar melihat diri sendiri.''

Jika lebih peduli pada kreativitas anak, orang tua pun disarankan tak perlu panik memikirkan perkara nilai. Tak hanya dilarang meniru gambar guru. Bahkan Martin tak setuju anak meniru karya pelukis besar ataupun foto sekalipun. Sebagai gantinya, ia meminta mereka praktik mengamati objek sebenarnya. Bila anak mengopi karya orang lain? ''Saya tidak mencelanya, tapi saya tidak memuji dan saya menahan semua hal yang mendorong ia melakukan kegiatan itu lagi,'' kata profesor emeritus seni di Goshen College di Indiana, AS, ini.

Lebih drastis lagi, Martin malah menyarankan para orang tua untuk tidak memberikan buku mewarnai. Sebab, katanya, hasilnya merupakan sesuatu yang dirancang orang lain ketimbang si anak. Yang terbaik, menurut Martin, adalah anak menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri. ''Dengan begitu, mengembangkan otaknya sehingga bisa mengamati, berkreasi, bereksperimen, dan meningkatkan kemampuannya sendiri.''

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement