Selasa 11 Jun 2013 13:07 WIB

Berkelit dari Sindroma Pra-Menstruasi

Red: Endah Hapsari
Wanita mengalami Pre Menstruasi Syndrom (PMS) seperti mual dan pusing. (ilustrasi)
Foto: www.seksualitas.net
Wanita mengalami Pre Menstruasi Syndrom (PMS) seperti mual dan pusing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut penelitian, setengah dari seluruh wanita berusia 20-50 tahun mengalami sindrom pra menstruasi (pre menstrual syndrome -- PMS). Sindroma itu muncul dengan menunjukkan sangat banyak gejala. Ada 150 gejala yang kini diidentifikasi menjadi tanda seseorang kena sindroma itu. Gejala tersebut tak menyenangkan, baik bagi mereka yang mengalaminya maupun yang ada di sekelilingnya. Berikut adalah beberapa tips untuk berkelit dari PMS. 

 

Gejala

PMS adalah rangkaian gejala yang nampak sebelum menstruasi. Kadang muncul hanya satu gejala, tapi kadang beberapa gejala sekaligus. Gejala-gejala paling dominan dari 150-an gejala PMS adalah depresi, mudah tersinggung, kecenderungan untuk meledak marah, nyeri di bagian perut dan dada, sakit kepala dan pening, gelisah serta susah tidur, diare, nafsu makan bertambah, menyukai makanan bergula atau bergaram, mudah lelah. 

 

Penyebab

Para peneliti mengantongi beberapa teori tentang penyebab PMS. Semuanya sama betulnya. Sebagian peneliti percaya PMS terjadi karena fluktuasi hormon seks selama siklus menstruasi. Mereka yakin hormon progesteron yang turun dan hormon estrogen yang meningkat di pertengahan hingga akhir siklus menstruasi menjadi penyebab PMS. Teori lain mengatakan PMS disebabkan kekurangan vitamin seperti vitamin B6, yang menyebabkan depresi dan ketakseimbangan mood yang juga merupakan bagian dari gejala PMS. Teori lain mengatakan adanya hubungan PMS dengan perubahan zat kimia. Diduga perubahan pada hormon wanita mempengaruhi sikap, serta mood wanita tersebut. 

 

Cara berkelit

Sejauh ini tak ada pengobatan tunggal untuk PMS. Mengubah gaya hidup adalah yang paling penting untuk berkelit dari PMS. Berikut ini adalah yang harus dilakukan:

- Makan makanan yang cukup dengan gizi yang seimbang 

- Makan lebih sedikit namun dengan frekuensi yang cukup sering 

- Mengurangi konsumsi gula dan garam 

- Olahraga secara teratur 

- Memperbanyak makanan yang mengandung B6, kalsium, magnesium, dan zinc 

- Tidur cukup 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement