REPUBLIKA.CO.ID, Popok selalu terkait dengan kenyamanan bayi. Popok yang basah membuat si kecil merasa tidak nyaman dan -- psti -- akan membuatnya rewel. Kualitas tidur buah hati pun terganggu. Di pasaran, tersedia beragam macam popok. Mulai dari popok biasa, popok yang dilapisi plastik tak berwarna, hingga popok aneka warna. Variasinya tidak saja berupa warna-warni pembungkusnya nan gaya. Tetapi juga ukuran dan tingkat daya serapnya.
Ada popok yang daya serapnya regular, ultra, super, dan lainnya. Perbedaan tingkat daya serap itu terjadi karena adanya modifikasi lapisan penyerap dan gel. Lantas, popok juga memiliki sistem sirkulasi udara demi kenyamanan si kecil. Tak cuma itu, produsennya juga membedakan motif popok dan area penyerapan utama untuk bayi perempuan dan laki-laki.
Meski pilihannya banyak, para orang tua tetap saja sering mengalami dilema kala harus menentukan popok apa yang akan dikenakannya pada si buah hati. Popok kain atau popok sekali pakai? Persoalan yang tampaknya mudah ini kerap menjadi sulit dijawab, terutama oleh para orang tua baru. Apapun pilihan Anda, sama baiknya. Tetapi, dalam memilih popok, gaya hidup Anda nampaknya patut menjadi bahan pertimbangan. Kepedulian Anda terhadap lingkungan, kemampuan finansial, serta keinginan pribadi Andalah penentunya.
Hal lain tak terlalu penting. Karena tentang masalah daya serap, higenitas, kenyamanan, dan biaya sebenarnya relatif sama baiknya. Asalkan Anda rajin menggantinya ketika sudah basah. Namun, Anda bisa juga meniru langkah yang biasa diterapkan banyak orang tua di seluruh dunia. Di siang hari, mereka memakaikan bayinya popok kain. Lantas, di malam hari dan di saat bepergian, si kecil dipasangkan popok sekali pakai. Selain menghemat biaya, langkah ini juga bisa dibilang lebih praktis untuk dilakukan.
