Senin 24 Jun 2013 11:18 WIB

Waspadai Jika Bayi Alami Gejala Ini

Bayi demam
Foto: parentdish.co.uk
Bayi demam

REPUBLIKA.CO.ID, Demam umumnya tidak membahayakan. Namun pada sebagian anak-anak, temperatur tinggi bisa memicu serangan ayan atau epilepsi yang menyebabkan muka pucat, tubuh kaku, kejang-kejang bahkan hilang kesadaran. Serangan ini bisa terjadi selama satu atau dua menit. Tapi untuk beberapa kasus bisa mencapai sepuluh menit. Untungnya, meski mengerikan, serangan ini jarang membahayakan. 

Jika bayi Anda mengalami serangan itu, jangan berusaha mengendalikan gerakannya. Selama ia berada di tempat yang aman, jauh dari benda-benda berbahaya, Anda bisa membiarkan serangan ini terus berlangsung hingga selesai. Setelah itu bawalah ia ke dokter secepat mungkin. Kerusakan otak akibat demam amat jarang terjadi. Serangan panas justru lebih berbahaya. Pada beberapa kasus, suhu tubuh anak meningkat hingga tingkat yang berbahaya setelah terkena sumber panas eksternal seperti terkena sinar matahari atau berada dalam mobil yang terparkir. 

Sebenarnya, demam tak selamanya menakutkan. Bagi ibu, yang terpenting adalah tidak panik dan tetap waspada. Pantaulah terus kondisi bayi. JIka ternyata kondisinya terus memburuk, ada baiknya ibu segera membawa bayi ke dokter. 

Inilah beberapa gejala dan penyakit yang biasanya diikuti dengan demam: 

Gejala: demam, batuk, hidung berair, sesak nafas, sakit tenggorokan dan sakit otot. 

Penyakit: flu dan infeksi pernafasan 

 

Gejala: demam, ruam dengan sakit tenggorakan, serta kelenjar membengkak. 

Penyakit: cacar air, penyakit akibat virus flu perut. 

 

Gejala: demam, sakit kepala atau telinga berdenging, gangguan telinga. 

Penyakit: Infeksi telinga 

 

Gejala: demam, kelenjar membengkak dan sakit tenggorokan. 

Penyakit: Amandel, infeksi virus atau infeksi tenggorokan. 

 

Gejala: demam, mual atau muntah-muntah yang disertai diare dan kram. 

Penyakit: infeksi pencernaan akibat virus atau bakteri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement